Antasari tagih Polda Metro ungkap ancaman SMS yang mandek 6 tahun

Merdeka.com - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar berencana mendatangi Polda Metro Jaya untuk menagih penyelesaian laporan ancaman melalui pesan singkat (SMS) yang pernah disampaikannya pada 2010. Antasari meminta Polda mengungkap dalang dan pelaku yang menggunakan nomor telepon selulernya untuk menebar ancaman.
Antasari mengatakan, laporan itu tak pernah diusut penyidik sejak pertama kali dilaporkan. Padahal fakta persidangan mengatakan dia tidak pernah mengirim SMS berisi ancaman kepada Nasrudin Zulkarnaen.
"Tahun 2010 dulu saya laporkan ke Polda Metro soal SMS ancaman, alhamdulillah sampai sekarang tak pernah diusut. Habis tiga bulan ini saya datangi Polda minta diusut," ungkap Antasari saat menggelar syukuran dan silaturahmi di Universitas Sriwijaya Palembang, Selasa (22/11).
Menurutnya, pengungkapan kasus ini sangat penting untuk mengetahui dalang dan pelaku yang mengirim SMS ancaman. Sebab, saksi yang dihadirkan dari pihak provider telekomunikasi selaku penyedia layanan seluler pada persidangan, menyatakan Antasari tak pernah mengirim SMS ancaman tersebut.
"Artinya, ada orang yang menggunakan nomor saya untuk mengirimnya (SMS). Siapa yang melakukan, sampai ke ujungnya, diatasnya, dalangnya, saya minta diproses secara hukum," ujarnya.
Dalam acara syukuran ini, Antasari memotong tumpeng dan dianugerahi tanjak (ikat kepala adat Palembang) oleh Sekretaris Daerah Sumsel, Mukti Sulaiman. Dalam waktu bersamaan, Antasari menjadi pembicara tunggal dalam diskusi yang dihadiri ratusan mahasiswa dan rekan semasa kuliah. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya