Antusiasme Penyintas Covid-19 di Lampung Donor Plasma Konvalesen
Merdeka.com - Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Provinsi Lampung dr Aditya M Biomed mengungkapkan bahwa sudah banyak penyintas COVID-19 di Lampung yang ingin mendonorkan plasma konvalesen mereka untuk membantu pasien positif lainnya yang masih dirawat.
"Sudah banyak yang menghubungi saya untuk mendonorkan plasma konvalesennya, tapi kami yang belum siap, karena masih ada beberapa hal yang harus kami persiapkan untuk bisa melakukan donor plasma," kata Aditya di Bandarlampung, Minggu (24/1).
Ia menjelaskan saat ini masyarakat belum bisa melakukan donor plasma konvalensen, sebab PMI sedang mengurus kelayakan UTD untuk dapat melakukan transfusi plasma tersebut di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Jadi, persiapannya itu kan banyak, seperti UTD ya harus ada sertifikat dari BPOM, bahwa UTD ini memiliki kemampuan, kami sedang mengurusnya, kemudian kita juga masih belum punya kantong plasmanya," kata dia.
Ia mengatakan bahwa kantong untuk plasma konvalesen tersebut sulit untuk didapatkan di Indonesia, sebab produknya merupakan buatan dari luar negeri.
"Kantong plasma konvalesen di seluruh Indonesia sedang kosong stoknya, katanya baru mau dikirim," tuturnya.
Namun, lanjutnya, untuk kesiapan lainnya, seperti sumber daya manusia (SDM) dan alat-alat lainnya UTD Palang Merah Indonesia (PMI) Lampung sudah lengkap.
"Meskipun nanti sudah lengkap semua persiapannya dan BPOM telah memberikan sertifikat kelayakan tidak semua penyitas COVID-19 dapat mendonorkan plasmanya, karena ada kriterianya dan akan dilakukan skrining dahulu," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa plasma konvalesen ini sama dengan vaksin, hanya saja cara ini menggunakan plasma darah pasien COVID-19 yang sudah sembuh dengan harapan pasien yang sedang sakit dapat terbentuk antibodinya.
"Pemberian plasma konvalesen ini juga belum tentu direspons baik oleh tubuh pasien COVID-19. Respons tubuh orang pasti berbeda-beda, ada yang terbentuk antibodinya dan ada yang tidak," kata dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaVaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis
Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya