Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Arca dewa ditemukan di Tulungagung, sisa reruntuhan Kerajan Majapahit?

Arca dewa ditemukan di Tulungagung, sisa reruntuhan Kerajan Majapahit? Penemuan arca dewa di Tulungagung. ©2018 Liputan6.com

Merdeka.com - Belakangan ada berita yang cukup menghebohkan. Desa Ngrejo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mendadak menjadi lokasi yang ramai dikunjungi warga setempat. Hal itu disebabkan oleh penemuan tak terduga berupa benda arkeolog bersejarah dengan bentuk arca dewa.

Ada seorang petani di desa tersebut yang menemukan arca itu saat dirinya tengah membersihkan ladang jagung miliknya. Memang, ladang jagung tersebut berada di kawasa bekas hutan lindung yang kini sudah gundul.

Sebagaimana keterangan resmi Kepala Seksi Pelestarian Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Winarto, arca berukuran 50 x 80 centimeter itu ditemukan Surani dalam kondisi terpendam dalam ranah.

Pak Surani dan beberapa petani sedang duduk-duduk saat tak sengaja melihat ada struktur batu menyerupai kepala manusia tersembul di atas tanah," ucap Winarto, menceritakan kronologi penemuan situs, akhir pekan lalu, dilansir Antara, Minggu, 4 Maret 2018.

Tak menunggu lama, Surani dibantu beberapa petani lain kemudian melakukan penggalian dan mendapati struktur batu berbentuk patung arca dewa.

Ada struktur batuan lain, reruntuhan candi?Kabar temuan situs arkeologi itu dengan cepat beredar luas. Alhasil, sejumlah warga lainnya, termasuk penggiat Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Ngrejo datang dan menyisir area temuan benda purbakala itu.

Selanjutnya, ada beberapa struktur batuan lain ditemukan tak jauh dari titik lokasi temuan arca. Di antaranya berbentuk umpak (fondasi tiang bangunan), sumuran atau petirtaan kecil serta sejumlah gerabah kuno.

"Sabtu kemarin (2/3/2018) kami dari Dinas Budpar bersama bagian Litbang Bappeda Tulungagung memverifikasi di lapangan guna mendata awal temuan itu," ujar Winarto.

Namun, ia belum memastikan jenis maupun usia arca yang kini disimpan di rumah Surani di Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung itu.

Diduga Arca NandiswaraOtoritas Kabupaten Tulungagung masih akan berkoordinasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan guna meneliti lebih lanjut arca dewa itu. Mereka sekaligus mengekskavasi di sekitar lokasi temuan.

Semula, benda itu diduga jenis arca Agastya (Dewa Agastya) karena strukturnya mirip. "Tapi, setelah kami diskusikan dengan teman-teman arkeologi, dugaan awal mengerucut ke arca Nandiswara," ujar staf BPCB Trowulan yang bertugas sebagai pengelola Museum Wajakensis Tulungagung, Hariyadi.

Namun, ia menegaskan kesimpulan tersebut masih bersifat dugaan awal. Kepastian mengenai jenis arca dan apakah ada situs lain di sekitar lokasi akan diteliti lebih lanjut oleh tim ahli arkeologi dari BPCB Trowulan, seperti sudah dikoordinasikan oleh pihak Pemkab Tulungagung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.

Sementara menunggu tim BPCB Trowulan, menurut Hariyadi, melalui dinas pariwisata dan pemerintah desa telah meminta Pokdarwis dan warga Desa Ngrejo untuk membantu pengamanan lokasi.

"(Terutama mencegah) kemungkinan terjadi perusakan ataupun penjarahan benda purbakala yang masih tertinggal," katanya.

Candi peninggalan Majapahit tersebar di TulungagungPeninggalan Kerajaan Majapahit berupa arca maupun candi memang banyak tersebar di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Bila menempuh perjalanan darat, jarak Tulungagung ke Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sejauh sekitar 111 kilometer.

Sejauh ini, kawasan Trowulan diduga adalah pusat Kerajaan Majapahit yang pernah berjaya di nusantara (nama lama Indonesia). Kerajaan ini berdiri dari tahun 1293 hingga 1500 Masehi.

Mengutip laman resmi Bappeda Tulungagung, ada beberapa candi peninggalan kerajaan yang terkenal dengan Raja Hayam Wuruk dan Maha Patih Gajah Mada tersebut. Di antaranya Candi Gayatri di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu. Candi Hindu ini dibangun sekitar tahun 1367-1369 Masehi.

Di dalam kawasan candi ini terdapat satu candi induk dan dua candi perwara di sebelah selatan dan utaranya. Candi induk berukuran 11,40 x 11,40 meter, mempunyai arca Gayatri (arca wanita dari ratu Sri Rajapatni, nenek dari Raja Hayam Wuruk)) dengan panjang 1,1 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 1,2 meter.

Pada candi perwara di sebelah selatan terdapat arca Nandi, arca Dwarapala dan arca Mahisasura Nandini. Pada candi perwara di sebelah utara terdapat dua patung yoni yang disangga oleh kepala naga, arca Ganesa dan sebuah patung Jaladwara.

Selain itu, ada Candi Mirigambar yang terletak di Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol. Waulaupun agak sulit dicapai candi ini agak besar. Terletak di sebelah lapangan sepak bola dengan suasana yang tenang dan sepi. Keadaan bangunan ini agak runtuh dan dindingnya kemiringan. Masih ada relief-relief yang berkualitas tinggi.

Candi Mirigambar terbuat dari batu bata, tampak pada Batur baru persegi, beserta sebuah undakan yang dipenuhi ornamen. Diperkirakan dibangun pada akhir abad XIII hingga akhir abad XIV pada zaman Kerajaan Majapahit.

Kondisi candi yang tersusun dari batu bata ini telah runtuh tinggal menyisakan bagian kaki dan gapura. Meskipun demikian keindahan seni pahat pada candi ini masih dapat dinikmati.

Keindahan tersebut tercermin pada sisa-sisa reliefnya yang terpahat halus di permukaan batu bata. Relief tersebut mengisahkan tentang legenda Angling Dharma, sehingga Candi Mirigambar sering juga disebut dengan sebutan Candi Angling Dharma.

Sumber: Liputan6.com (mdk/ega)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit

Pada masa Hindu, wilayah Demak sudah berkembang menjadi permukiman Hindu.

Baca Selengkapnya
Bungker Zaman Majapahit Ditemukan, di Dalamnya Penuh dengan 'Harta Karun'
Bungker Zaman Majapahit Ditemukan, di Dalamnya Penuh dengan 'Harta Karun'

Fenomena bumi terbelah berupa bungker kuno peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di Gresik.

Baca Selengkapnya
Diduga Runtuh Akibat Aktivitas Gunung Merapi, Ini Fakta Unik Candi Morangan di Sleman
Diduga Runtuh Akibat Aktivitas Gunung Merapi, Ini Fakta Unik Candi Morangan di Sleman

Candi Morangan ditemukan dalam kondisi runtuh pada tahun 1884

Baca Selengkapnya
Gali Pondasi Rumah, Warga Sleman Malah Menemukan Dewa Ilmu Pengetahuan dan Penghalau Rintangan
Gali Pondasi Rumah, Warga Sleman Malah Menemukan Dewa Ilmu Pengetahuan dan Penghalau Rintangan

Warga Sleman temukan archa Ganesha dan langsung jadi tontonan.

Baca Selengkapnya
Potret Arca Ardhanari Lambang Persatuan Dewa Siwa dan Dewi Parwati, Wujudnya Setengah Pria Setengah Wanita
Potret Arca Ardhanari Lambang Persatuan Dewa Siwa dan Dewi Parwati, Wujudnya Setengah Pria Setengah Wanita

Arca ini setengahnya berbentuk pria dan setengahnya wanita.

Baca Selengkapnya
Pemkab Trenggalek Ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang
Pemkab Trenggalek Ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang

Pemkab Trenggalek tengah melakukan ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang di Desa Gondang, Kecamatan Tugu.

Baca Selengkapnya
Ditemukan Candi Diduga Tertua di Jateng & Dibangun Abad Ketujuh, Ini Penampakannya
Ditemukan Candi Diduga Tertua di Jateng & Dibangun Abad Ketujuh, Ini Penampakannya

"Kalau ini memang betul candi tertua harus kita pelihara," kata Kepala Disdikbud Batang.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Unik Candi Jago di Malang, Tempat Pemujaan Dewa Buddha dengan Relief Khas Hindu
5 Fakta Unik Candi Jago di Malang, Tempat Pemujaan Dewa Buddha dengan Relief Khas Hindu

Candi ini dibangun sebagai penghormatan anak kepada ayah

Baca Selengkapnya
Masih Jadi Misteri, Begini Cerita Penemuan Candi Peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat
Masih Jadi Misteri, Begini Cerita Penemuan Candi Peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat

Penemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Ungkap Temuan Penting Arca dan Batu Pion di Ujung Kulon, Ada Kaitan Peninggalan Hindu Saiwa Abad 7 Masehi
Arkeolog Ungkap Temuan Penting Arca dan Batu Pion di Ujung Kulon, Ada Kaitan Peninggalan Hindu Saiwa Abad 7 Masehi

Temuan tersebut di antaranya dua kepala arca dan batu berbentuk pion berjumlah lima serta temuan batu lulumpang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Arca Totok Kerot Kediri, Raksasa Perempuan Berambut Panjang yang Lengan Kirinya Putus
Mengenal Arca Totok Kerot Kediri, Raksasa Perempuan Berambut Panjang yang Lengan Kirinya Putus

Arca ini merupakan salah satu bukti kesaktian Raja Kediri, Jayabaya.

Baca Selengkapnya
Batu Besar Misterius di Demak Ini Berada di Tengah Ladang Warga, Ini Fakta di Baliknya
Batu Besar Misterius di Demak Ini Berada di Tengah Ladang Warga, Ini Fakta di Baliknya

Diduga pada abad ke 8-9 Masehi peradaban di tempat itu sudah sangat maju.

Baca Selengkapnya