Arsul ingatkan kubu Djan Faridz tak mengatasnamakan PPP dukung Ahok

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz menyatakan dia beserta para loyalis akan mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI 2017.

Sekjen PPP kubu Muhammad Romahurmuziy, Arsul Sani mempersilakan jika pihak Djan ingin mendukung Ahok-Djarot. Arsul menegaskan jika Djan ingin mengusung jagoannya via parpol tentu ada aturan dan mekanisme yang harus dilalui.

"Kalau soal kubu Djan, kalau mendukung orang peroang silakan saja. Tapi kan tidak bisa mengusung. Tapi kalau atas nama parpol kan ada aturannya," kata Arsul di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/10).

Arsul memastikan pihaknya akan tetap pada keputusan tidak akan mendukung Ahok-Djarot. Sebab tidak konstituen PPP yang menghendaki atau mengusulkan dukungan kepada Ahok-Djarot di Pilgub DKI.

"Kenapa PPP tidak mendukung Ahok-Djarot karena tidak ada satu pun segmen atau konsituen PPP yang mengajukan usulan agar DPP PPP mendukung Ahok," tegasnya.

"Itu tidak ada, kalau parpol, yang konstituen dan pemangku kepentingannya tidak ada yang mengusulkan kemudian DPP partai membuat keputusan mengusung seseorang yang tidak segmen pun mengusulkan, lalu itu mewakili siapa," sambung Arsul.

Salah satu yang kader PPP kubu Djan hadir dalam deklarasi dukungan kepada Ahok-Djarot adalah Dimyati Natakusumah. Saat ini, Dimyati juga aktif sebagai anggota DPR Fraksi PPP.

Arsul mengaku belum tahu apakah Dimyati akan diberikan sanksi dari fraksi. Akan tetapi, sikap Dimyati tentu akan mendapat sanksi sosial dari konstituen. Terlebih, banyak pendukung yang sejalan dengan keputusan DPP PPP mendukung pasangan Agus-Sylviana.

"Jangan bicara sanksi dulu lah, itu bicara nanti. Prioritas pertama yaitu dihukum secara sosial oleh konsituen. Saya juga menerima pesan dari SHL (Suka Haji Lulung) menolak untuk mendukung Ahok, mereka berencana akan mendukung Agus-Sylvy," pungkasnya. (mdk/cob)