Asma tak kunjung sembuh, IRT di Palembang tewas gantung diri
Merdeka.com - Seorang ibu rumah tangga bernama Emilia (32) ditemukan tewas tergantung di rumahnya. Diduga, perbuatan korban dilakukan karena kesal penyakit asma dan radang tenggorokan yang dideritanya tak kunjung sembuh.
Sontak, kejadian itu membuat warga Jalan KI Gede Ing Suro, Lorong Sawah, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, gempar, Selasa (1/8), pukul 14.00 WIB. Mayat korban langsung dimakamkan karena keluarga menolak dilakukan visum.
Jasad korban ditemukan pertama kali oleh anaknya, Marlinda (11) usai mengupas bawang di ruang tengah. Begitu masuk kamar, saksi histeris melihat ibunya sudah kaku dalam posisi tergantung dengan kain.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Siapa yang merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki tingkat sensitivitas emosional yang sangat tinggi, terutama terhadap perasaan ibu mereka. Mereka secara alami dapat mendeteksi perubahan emosi dan energi yang dirasakan oleh orang tua. Ketika kamu mengalami kesedihan atau kemarahan, anak-anak akan merasakan ketidaknyamanan tersebut dan berusaha untuk meringankan perasaanmu.
-
Bagaimana anak merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki kemampuan intuitif yang sangat tinggi. Mereka mampu memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah dengan cukup baik. Seiring waktu, mereka belajar untuk mengenali perubahan emosi pada orang-orang di sekitarnya, terutama yang dialami oleh ibu mereka. Anak-anak dapat merasakan ketegangan, kecemasan, atau kebahagiaan yang dirasakan oleh ibu hanya melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang ditunjukkan.
-
Kenapa ibu rumah tangga di Sleman gantung diri? Hasil visum tidak ditemukan adanya kekerasan pada tubuh korban. Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya. Saat pulang kerja pada pukul 16.00, sang suami pulang ke rumah dan mendapati suasana rumah sepi dan kamar juga sepi. Ia kemudian langsung menuju ke gudang.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Dalam keadaan syok berat, saksi menghubungi ayahnya, Dorisman (35) yang sedang bekerja sebagai tukang becak. Tak lama, polisi bersama warga datang ke lokasi untuk evakuasi.
Dorisman tidak menyangka istrinya nekat berbuat demikian. Sebab, selama ini dirinya telah berusaha mencari uang untuk biaya pengobatan penyakit yang diderita korban.
"Sudah banting tulang cari duit malah dia begitu. Saya tadinya mau asma sama radang tenggorokannya sembuh," ungkap Dorisman, Selasa (1/8).
Korban meninggalkan lima orang anak, yang terkecil bocah berusia satu tahun. Keluarga ikhlas menerima kenyataan itu dan tidak akan melanjutkan ke proses hukum. "Biarlah, kami ikhlas semuanya," kata dia.
Kapolsek Ilir Barat II Palembang Kompol Milwani melalui Kanit Reskrim Iptu Azwan mengatakan, kematian korban diduga kuat karena gantung diri karena sesuai dengan ciri-ciri yang ada di TKP.
"Kita hanya membantu evakuasi saja karena keluarga tidak mau visum. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," pungkasnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyebut motif bunuh diri tersebut masih proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca SelengkapnyaMA nekat gantung diri karena diselingkuhi oleh sang kekasih
Baca SelengkapnyaKisah yang terjadi di Kabupaten Tulungagung ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaKorban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon kelapa
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaKorban gantung diri ditemukan di wc setelah melakukan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPolisi memaparkan motif S menggantung putrinya karena permasalahan keluarga.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum menyimpulkan penyebab kematian secara pasti sebelum hasil otopsi dan uji labfor dari Inafis keluar.
Baca Selengkapnya