Asyik Berteduh saat Hujan Deras, 2 Orang Tewas Disambar Petir di Kukar
Merdeka.com - Rustam Effendi (33), warga Samarinda beserta Radit (12) warga asal Simboto, Mamuju, Sulawesi Barat, tewas disambar petir sore tadi. Saat kejadian, keduanya berteduh di pondok ketika hujan deras dan angin kencang.
Dua teman lainnya, Hajar (37) dan Hasri (35) juga asal Mamuju, dilaporkan kritis.
Keterangan diperoleh, dari Mamuju, 4 korban tiba di Balikpapan, siang tadi. Kemudian melanjutkan perjalanan darat menuju Samarinda menggunakan 2 motor berboncengan.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Apa yang terjadi pada tubuh orang yang tersambar petir? Petir menghantarkan tegangan listrik yang sangat besar. Sambaran petir itu bisa menyebabkan ritme jantung yang berubah, gendang telinga pecah, pernapasan tak stabil, dan luka bakar sebelum akhirnya tewas.
-
Apa yang terjadi saat kepala tersambar petir? Sambaran petir bukanlah sebuah fenomena yang bisa dianggap remeh. Mereka dapat menghantarkan arus listrik melebihi 200 kiloampere – jauh lebih tinggi dari daya yang dibutuhkan untuk membunuh manusia.
-
Dimana petir bisa merambat di dalam rumah? Petir bisa menyambar instalasi listrik atau tiang listrik di dekat rumah, kemudian energi listrik yang sangat kuat bisa merambat melalui kabel listrik dan masuk ke dalam rumah.
-
Apa yang terjadi saat petir menyambar? Petir terjadi akibat perbedaan muatan listrik antara awan dan bumi atau antara awan dengan awan lainnya. Ketika muatan listrik di awan mencapai tingkat yang cukup tinggi, listrik akan mengalir menuju tanah atau awan lainnya untuk menetralkan perbedaan muatan ini.Proses ini menghasilkan kilatan cahaya yang kita kenal sebagai petir.
-
Dimana tempat aman saat petir? Sehingga hal yang perlu diperhatikan adalah lokasi serta memastikan diri berlindung di tempat yang aman.
Keduanya melalui jalan poros Balikpapan-Handil II. Sebelum kejadian, Hajar membonceng anaknya Radit, dan Hasri membonceng Rustam. Di tengah perjalanan, turun hujan disertai angin kencang.
"Begitu tiba di kawasan Solok Api Darat, mereka ini kemudian berteduh di pondok tepi jalan Balikpapan-Handil II. Masuk wilayah Samboja," kata Kapolsek Samboja Iptu Reza Pratama Yusuf, Rabu (1/5) malam.
Saat asyik berteduh, tiba-tiba petir menyambar keempat orang itu. Dua di antaranya, Rustam dan Radit meregang nyawa seketika di bawah pondok.
"Dua lainnya, Hajar dan Hasri, kritis," ujar Reza.
Warga sekitar lokasi yang mengetahui kejadian itu, bergegas membawa keempat orang tersebut, ke RS Aji Batara Sakti, di Samboja. "Keterangan medis yang kami dapat dari dokter UGD rumah sakit, ditemukan bekas luka akibat sambaran petir pada korban meninggal Rustam dan Radit," tambah Reza.
"Untuk 2 korban yang kritis, sampai sekarang masih dalam perawatan medis rumah sakit. Kondisinya sejauh ini dalam kondisi sadar. Saksi-saksi sudah kita mintai keterangan, dan kita juga buatkan visum terkait kejadian ini," kata Reza.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaSaat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaKetiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca SelengkapnyaEmpat orang warga Garut diketahui meninggal dunia saat tengah berburu di kawasan Gunung Cikolak.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaSaat memindahkan tenda tersebut bagian ujungnya tersentuh kabel listrik tegangan tinggi milik PLN.
Baca SelengkapnyaSaat ini material longsor belum dibersihkan, karena butuh penanganan dari pihak terkait,.
Baca SelengkapnyaTren galau sambil melamun kini sedang banyak diikuti anak muda.
Baca SelengkapnyaDua prajurit TNI itu tersambar petir saat berjaga di depan Pintu Delta 1 Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaKebakaran melanda sebuah rumah dan dua kontrakan di Jalan Papanggo 3 B, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPolisi menjebol tembok ruko di sebelah lokasi kejadian, tetapi korban sudah dalam kondisi pingsan.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca Selengkapnya