Asyiknya Menikmati Kuliner Khas Timur Tengah di Banyuwangi
Merdeka.com - Sejak dibuka satu bulan lalu, pusat kuliner Arabian Street Food (arasfo) di Banyuwangi dibanjiri pengunjung setiap minggunya. Sentra makanan kuliner Timur Tengah yang dibuka setiap Kamis malam ini, kini menjadi salah satu jujugan para pelancong pemburu kuliner.
Begitu masuk ke arena stand kuliner, deretan stand makanan dan minuman khas Timur tengah berjajar dengan rapi, begitu menggoda untuk dinikmati. Uniknya semua penjaja kuliner khususnya laki-laki memakai pakaian khas Arab berupa jubah dan sorban. Musik khas Timur Tengah sepanjang jalan pun semakin membuat suasana sentra kuliner tersebut semakin menarik.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan pusat kuliner Arasfo adalah salah satu konsep kuliner yang dikembangkan di Banyuwangi secara tematik. Destinasi wisata kuliner ini merupakan Pasar kaget yang dibuka tiap Kamis sore, antara pukul 16.00 hingga 21.00 WIB.
-
Dimana Festival Pasar Ikan Banyuwangi diadakan? Pemkab Banyuwangi kembali menggelar Banyuwangi Fish Market Festival yang dipusatkan di kawasan Kampung Mandar Banyuwangi.
-
Kapan Festival Pasar Ikan Banyuwangi berlangsung? Berlangsung sejak 31 Juli 2023, Fish Market Festival Sewu Iwak (, diisi berbagai kegiatan.
-
Mengapa Festival Pasar Ikan Banyuwangi diselenggarakan? “Festival ini merupakan salah satu upaya untuk mengangkat potensi perikanan daerah yang sangat besar. Nelayan yang awalnya hanya menjual ikan segar dengan margin sedikit, kini bisa mendapat keuntungan lebih besar dengan mengolah ikan tersebut,“ kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Senin (1/8).
-
Apa yang ditawarkan di Festival Pasar Ikan Banyuwangi? Pengunjung dapat berburu ikan segar hasil tangkapan para nelayan di pasar ikan segar. Ada berbagai jenis ikan yang bisa dipilih, seperti kerapu, baronang, cakalang, kakap, dan lainnya.
-
Kenapa Bupati Ipuk mendorong pengembangan alpukat di Banyuwangi? Melihat potensi tersebut, Bupati Ipuk meminta kepada Dinas Pertanian untuk mendorong pengembangannya. Apalagi alpukat ini merupakan salah satu buah yang digemari masyarakat luas.
-
Kenapa spot kuliner baru di basemen Alun-alun? Penempatan di area basemen juga memudahkan warga yang berkunjung ke alun-lalu, lalu mencari spot kuliner khas.Ini juga akan menjadikan pusat alun-alun yang steril, dan terhidar dari lapak yang semrawut dan kurang tertata.
Lokasinya berada di Lingkungan Kampung Arab, Kelurahan Lateng, Banyuwangi. Di Lokasi ini memang menjadi pusat tempat tinggal warga keturunan Arab di Banyuwangi
"Kalau malam jumat seperti sekarang ada Arabian Food Street, kalau hari minggu ada kuliner tradisional khas Osing di Desa Oleh Sari. Juga ada Pasar Wit-Witan di Alasmalang, Singojuruh yang menyajikan makanan khas setempat. Kami terus mengembangkan destinasi wisata berbasis potensi wilayah masing-masing untuk menggerakkan perekonomian lokal," imbuhnya.
Anas mengaku sangat menikmati suasana kuliner Arasfo. Makanan dan suasana yang tercipta di sana sangat layak dikunjungi. Seperti saat Anas mengunjungi Arasfo Kamis malam lalu (28 November 2019). Anas disambut musik gambus khas Timteng yang dibawakan belasan warga setempat untuk meramaikan suasana. Anas pun larut dalam kemeriahan suasana dan melebur bareng ratusan pengunjung yang memadati arena.
Anas ikut menikmati minuman teh dan roti kamir khas Arab. "Habis minum teh, badan langsung hangat. Rotinya berasa rempah tapi enak sekali," kata Anas usai mencicipi.
Asyiknya Menikmati Kuliner Khas Timur Tengah di Banyuwangi ©2019 Merdeka.comSalah satu wisatawan luar kota yang ikut menikmati kuliner Arasfo adalah pasangan artis sinetron, Chaca Takya dan suaminya Ricky Perdana. Chaca mengaku sangat beruntung karena bisa ikut menikmati kuliner khas Timur Tengah saat berwisata di Banyuwangi.
"Saya sudah empat kali ke Banyuwangi, dan kali ini beruntung banget pas ada kuliner khas Timur Tengah ini. Makanannya enak-enak," puji Chacha.
"Ternyata eksplor Banyuwangi tidak hanya alamnya, namun ada wisata kuliner Arab macam ini. Ini unik, karena tidak semua daerah punya," imbuhnya.
Sajian yang tersedia di Arabian Street Food tak kurang dari 126 menu yang terbagi dalam 29 lapak. Mulai dari makanan berat seperti nasi kebuli, mandhi, briyani, nasi rempah, nasi kichery, sate, kaldu, gulai hingga kambing guling. Tak ketinggalan juga tersedia aneka kudapan macam roti maryam, kebab, sambosa, basjia, shawarma, fatira, foul dan tamis.
Asyiknya Menikmati Kuliner Khas Timur Tengah di Banyuwangi ©2019 Merdeka.comMinuman ala negeri gurun itu pun juga tersedia. Seperti kopi Arab, naknak, pokak, kopi Turki, dan aneka ragam teh. Bercampur dengan sajian khas lainnya semacam madu, gandum dan kurma.
Dibukanya pusat kuliner ini telah membuka peluang ekonomi baru bagi warga kampung Arab. Salah satu penjual kuliner yang merasakan geliat ekonomi adalah Amalia. Setiap kali membuka stand, tak kurang 100 porsi habis dalam semalam. Harga yang ditawarkan mulai Rp 25 ribu- Rp 35 ribu perporsi nasi.
"Alhamdulillah laris terus. Bahkan di minggu ketiga kami nambah volume," kata Amelia.
Begitu halnya dengan Malik, warga setempat yang membuka lapak teh Arab, Syahi Adeni, minuman teh dicampur rempah dan susu yang berasal dari Kota Aden di Yaman. Malik mengaku setiap jualan menghabiskan sedikitnya 200 gelas hanya dalam hitungan jam.
"Laris terus dagangan saya. Ini jadi inspirasi saya untuk membuka warung minuman dekat sini yang buka tiap hari," ujar Malik. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bazar kuliner Arasfo kembali menyapa para pecinta kuliner dengan beragam sajian khas Timur Tengah yang menggugah selera.
Baca SelengkapnyaArt Week Banyuwangi memperkenalkan kuliner lokal. Sekaligus untuk mendorong pertumbuhan UMKM lokal.
Baca SelengkapnyaPasar yang buka dari pagi hingga malam ini sering jadi tujuan wisatawan untuk berburu aneka kuliner
Baca SelengkapnyaDestinasi wisata yang berada di lereng Gunung Ijen ini menyajikan atraksi wisata paket lengkap.
Baca SelengkapnyaSelain menyajikan nasi kapau, berbagai makanan khas Sumatera Barat seperti Lemang Tapai, bubur kampiun, dan kue-kue lainnya pun tersedia di sentra kuliner ini.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan menjadi momentum untuk menggeliatkan perekonomian warga dan para pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaAsinan ini sudah melegenda sejak 1975. Cocok untuk menu takjil di bulan Ramadan
Baca SelengkapnyaTernyata sudah sejak zaman Belanda, Bandung dikenal sebagai surganya kuliner.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi terus menggulirkan program penguatan bagi UMKM daerah.
Baca SelengkapnyaMenjelang berbuka puasa, Sentra Kuliner di Jalan Kramat Raya yang menyajikan Nasi Kapau dan berbagai makanan khas Sumatra Barat ini ramai diserbu pembeli.
Baca SelengkapnyaSuasana pasar ini seolah mengingatkan kehidupan masyarakat saat era penyebaran agama Islam. Semakin kental terasa dengan pembayaran yang memakai koin kayu unik.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
Baca Selengkapnya