Awkarin & Anya Geraldin diminta bertindak positif sebagai selebgram
Merdeka.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menindaklanjuti laporan masyarakat terkait pengunggahan konten negatif yang dilakukan oleh vlogger Karin Novilda atau akrab disapa Awkarin dan Nur Amalina Hayati atau akrab dengan nama Anya Geraldine di media sosial. Pihaknya pun memanggil keduanya dalam waktu yang terpisah.
Pada Kamis (29/9) kemarin, KPAI mengadakan pertemuan dengan Karin Novilda (Awkarin). Dalam pertemuan tersebut, KPAI meminta Karin untuk berhenti mengunggah konten-konten yang negatif di media sosial.
"Kami mendapat laporan, ada keresahan di tengah masyarakat dengan video yang dibuat Karin dan Anya Geraldine. Kemarin, Karin pun sudah paham kenapa dia dipanggil," ujar Komisioner KPAI Bidang Pornografi dan Cybercrime, Maria Advianti, saat dihubungi merdeka, Senin (3/10).
-
Siapa anak artis yang kini jadi selebgram? Ratna Kaidah Sarati adalah putri bungsu Adi Bing Slamet dan Nurjanah Ia adalah anak ketiga dari tiga bersaudara.
-
Apa yang dilakukan selebgram tersebut? Berdasarkan penelusuran, selebgram itu telah menjual visa haji palsu kepada sejumlah orang.
-
Kenapa anak mudah kecanduan media sosial? Anak-anak cenderung lebih mudah terjebak dalam kecanduan media sosial karena otak mereka sangat responsif terhadap kenyamanan yang ditimbulkan oleh dopamin.
-
Apa dampak negatif media sosial untuk anak? Seringkali, anak-anak tidak menyadari risiko yang mengancam akibat penggunaan media sosial yang berlebihan.
-
Bagaimana Awkarin dan Alden menunjukkan keakraban di media sosial? Awkarin dan Alden sebelumnya sering menunjukkan keakraban mereka di media sosial pribadi masing-masing. Oleh karena itu, tidak mengherankan banyak yang curiga ketika tidak melihat lagi kebersamaan mereka.
-
Apa saja bahaya media sosial untuk anak? Belum lagi prevalensi cyberbullying, diskriminasi, ujaran kebencian, dan postingan yang mempromosikan tindakan menyakiti diri sendiri yang dapat berinteraksi secara teratur dengan remaja, menurut APA.
Maria menyebut, pihak KPAI meminta Karin Novilda dan Anya Geraldine untuk memahami dampak dari konten-konten yang mereka unggah. Apalagi, mengingat pengguna media sosial sebagian besar merupakan anak-anak usia remaja awal.
"Yang terpenting, dia memahami posisi dia sebagai selebgram. Dia tahu apa saja efeknya, dampaknya yang diberikan untuk anak-anak," tandasnya.
Lebih lanjut, Maria menyebut fenomena selebgram tersebut dapat dijadikan sarana bagi mereka untuk melakukan literasi media.
"Karena dia followers dan subscribers-nya kan banyak. Dia akan memberikan inspirasi pada banyak orang. Untuk itu, kami meminta Karin untuk unggah konten yang lebih positif," tutur Maria.
Saat ini, Karin dan Anya memiliki jutaan pengikut di akun sosial media mereka. Dia mengatakan, Karin dan Anya seharusnya bisa mengedukasi para pengikut mereka di media sosial dengan konten-konten yang lebih edukatif.
"Sebenarnya ini kan fenomena. Mereka bukan satu-satunya. Tapi kami lihat, ini momennya mereka selebgram. Kami berharap para selebgram ini memanfaatkan ketenaran mereka untuk memberikan konten-konten yang lebih positif, edukatif, buat audiens mereka," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video asusila itu diduga diperankan oleh anak dari vokalis band ternama berinisial AD (24).
Baca SelengkapnyaPerilaku yang beradab, tidak hanya wajib dilakukan di dunia nyata, tapi diperlukan untuk membangun generasi penerus yang bijak berdigital.
Baca SelengkapnyaSejumlah anak usia belasan tahun itu bahkan tak segan memamerkan anak.
Baca SelengkapnyaPenyuluhan literasi ini mengedukasi siswa mengenai, bagaimana memilah konten media
Baca SelengkapnyaABG ini mengaku pernah check in bareng pacar padahal masih berusia 13 tahun. Begini informasinya.
Baca SelengkapnyaPenelitian dari Amnesty Internasional menunjukkan bahaya dari konten TikTok, terutama untuk anak-anak dan remaja.
Baca SelengkapnyaSimak potret cantik Nisa Kinderflix yang interaksinya bikin balita dan bahkan bapaknya anteng, ada juga yang malah baper!
Baca SelengkapnyaKampanye ke Wonogiri Ganjar bawa artis dan influencer nasional
Baca SelengkapnyaATVI bersama YPP Indosiar-SCTV menggelar kegiatan ‘Literasi Media’ di SDN Lagoa 02, Koja, Jakarta Utara, Selasa (5/09).
Baca SelengkapnyaATVSI meminta pemerintah segera mengubah regulasi pada undang-undang yang sudah dianggap tidak relevan dengan kondisi saat ini.
Baca SelengkapnyaPelatihan literasi itu menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan internet yang lebih positif dan bertanggung jawab di Kabupaten Kediri.
Baca SelengkapnyaFilter menua kini tengah digemari banyak orang termasuk para artis tanah air.
Baca Selengkapnya