Balita Hilang di Sekolah PAUD di Samarinda, Orangtua Sebut Diculik
Merdeka.com - Ahmad Yusuf Ghazali, balita 4 tahun yang dilaporkan hilang saat berada di sekolah PAUD sekaligus penitipan anak Jannatul Athfaal di Jalan AW Syachranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (24/11), belum ditemukan. Orangtuanya meyakini Yusuf diculik.
Orangtua Yusuf adalah Bambang Sulistyo (37) dan Meli Sari (30). Keduanya melakukan pencarian mulai dari menyebar informasi ke media sosial, hingga ke berbagai tempat lainnya. Bahkan, Bambang yang kesehariannya sebagai driver ojek online juga meminta bantuan semua rekan untuk mencari anaknya.
"Kami hanya bisa berikhtiar," kata Bambang ditemui merdeka.com di kediaman keluarganya kawasan RT 03 Kelurahan Gunung Lingai, Samarinda, Minggu (24/11) sore.
-
Apa yang hilang dari anak laki-laki itu? Diketahui bahwa anak ini memiliki fobia yang ekstrem terhadap tekstur makanan tertentu, sehingga orang tuanya kesulitan untuk memberikan nutrisi yang diperlukan dalam dietnya.
-
Siapa yang dipercaya mencuri anak saat maghrib? Dipercaya bahwa pada waktu ini, makhluk halus, seperti kuntilanak, tuyul, atau genderuwo, aktif bergerak dan seringkali mencari mangsa untuk dikunjungi atau bahkan diculik.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Siapa yang menemukan jejak kaki anak? Dua jejak kaki ditemukan di Schoningen berukuran kecil dan tampaknya jejak anak kecil, kata peneliti.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Kenapa anak-anak di Gaza hilang? Menurut laporan Save The Children, diperkirakan 21.000 anak Palestina hilang dalam agresi brutal Israel di Jalur Gaza. Banyak yang terperangkap di bawah reruntuhan, ditahan, dikubur di kuburan tanpa tanda, atau hilang dari keluarga mereka.
Bambang memastikan, dia merasa dirugikan. Sebab, keberadaan balitanya di sekolah PAUD dan penitipan itu bukan gratis. "Dari keluarga pasti dirugikan. Kami ini korban. Anak saya kan dititipkan untuk belajar, bukan seperti ini," ujar Bambang.
"Tidak ada yang mau (anak hilang) seperti itu. Dari keluarga, juga akan memproses hukum tempat PAUD itu. Semua akan kami lakukan," tambah Bambang.
Setiap hari Senin-Jumat, lanjut Bambang, Yusuf memang dititipkan ke PAUD itu, diantar pukul 11.00 Wita, dan dijemput pukul 17.00 Wita. "Sudah 2 minggu ini dititipkan. Dari sekolah, pertanggungjawaban pertama, PAUD itu cuma minta maaf. Yang saya soal, saya percaya 100 persen tempat PAUD itu. Karena kami kan bayar. Kalau keamanannya bagus, kelalaian ini tidak akan terjadi," ungkap Bambang.
Bambang juga menerangkan, selama bekerja sebagai driver ojek online, dia juga merasa tidak ada masalah dengan orang lain. "Kesimpulan kami, anak kami masih ada. Kami minta bantuan masyarakat, doanya, agar anak kami bisa ditemukan segera," terang Bambang.
Di kesempatan yang sama, kakak kandung Bambang, Lukman (40) mengatakan, keluarga juga menyakini anak adiknya diculik. "Anak adik kami ini ke sekolah PAUD, agar bisa cepat beradaptasi. Dan itu tidak gratis, bayar. Hilangnya ini di jam asuh," kata Lukman.
"Dugaan diculik, setelah ada anak yang juga dititipkan di PAUD itu melihat anak adik kami (Yusuf) dijemput orang lain, pakai motor. Kami heran, penitipan anak kok tidak punya CCTV dan sekuriti. Hilangnya Yusuf di saat jam asuh ini akan kami gugat hukum," demikian Lukman.
Keterangan Polisi
Untuk diketahui, balita Yusuf diketahui hilang Jumat (22/11) sore, sekira pukul 15.00 Wita. Saat itu, ada 2 ibu asuh atau pendamping, di mana 1 ibu asuh mengasuh 7 anak. Saat salah satu ibu asuh buang air kecil, Yusuf bersama anak lain dijaga ibu asuh kedua, yang kemudian membuat susu. Namun, usai buang air kecil ibu asuh pertama tidak lagi melihat Yusuf.
Kepala Sekolah PAUD Jannatul Athfaal Mardiana melaporkan itu ke orangtua Yusuf. Hingga akhirnya, orangtua korban melapor ke Polsek Samarinda Ulu.
"Benar kami terima laporan itu, sedang kami selidiki. Apakah dia dibawa orang, atau jalan sendiri, belum bisa kita simpulkan. Banyak pihak yang masih kami mintai keterangan. Semua kemungkinan itu ada (dugaan korban diculik)," kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda Muhammad Ridwan, ditemui merdeka.com Sabtu (23/11) sore kemarin.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga saat ini belum diketahui alasan SN meninggalkan rumahnya
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaKepolisian tengah melakukan penyelidikan untuk mencari keberadaan korban berinisial SN tersebut.
Baca SelengkapnyaPemprov Sumbar telah memberikan pendampingan kepada Cahaya.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan penculikan dan pencabulan itu kemudian ditangani unit PPA Polres Tangsel.
Baca SelengkapnyaKeluarga berharap kepolisian dapat membantu menemukan keponakannya.
Baca SelengkapnyaMayat yang ditemukan adalah anak yang sebelumnya hilang dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia 4 tahun di Jambi yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ditemukan sudah jadi mayat di bawah gardu listrik.
Baca SelengkapnyaSeorang anak perempuan berinisial S (4) menjadi korban penyanderaan oleh seorang pria tua.
Baca SelengkapnyaDia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca Selengkapnya