Bangkai orangutan tanpa kepala ditemukan mengambang di sungai di Kalteng
Merdeka.com - Sempat dikira jasad manusia, bangkai satwa orangutan ditemukan mengambang di Sungai Kalahien Buntok, Barito Selatan, Kalimantan Tengah, pagi tadi. Kondisinya mengenaskan, tanpa kepala dan tangan nyaris putus. Tidak menunggu lama, bangkai itu pun dikuburkan bersama warga sekitar.
Bangkai orangutan ditemukan warga setempat yang sedang beraktivitas di sekitar sungai. Awalnya, terlihat seperti jasad manusia yang sedang mengambang. Temuan itu lantas dilaporkan ke polsek terdekat.
"Posisi orangutan itu dengan kondisi tangan dan kaki tersangkut di pinggir sungai," kata Kepala BKSDA Kalimantan Tengah, Adib Gunawan, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (15/1).
-
Apa yang terjadi pada anak orangutan? 'Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan,' kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Dimana orangutan ditemukan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
-
Apa ciri fisik yang membedakan Orangutan Tapanuli? Mengutip dari artikel yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat beberapa ciri perbedaan fisik antara Orangutan Tapanuli dengan dua jenis Orangutan lainnya. Pertama, tulang tengkorak dan tulang rahang lebih halus. Kedua, rambutnya lebih tebal dan keriting. Ketiga, Orang utan Tapanuli jantan memiliki jenggot yang menonjol dengan bantalan pipi berbentuk datar. Keempat, perbedaan ukuran gigi geraham dari fosil Orang utan zaman dahulu. Terakhir, panggilan jarak jauh yang berbeda pada jantan dewasa.
-
Dimana orang utan raksasa itu ditemukan? Peristiwa tersebut diduga terjadi di daerah Kutai Timur, Kalimantan Timur.
-
Kenapa Orangutan terancam punah? Orangutan, spesies kera besar Asia yang unik, kini menghadapi ancaman kepunahan karena kehilangan habitat secara dramatis, pembunuhan ilegal, dan kebakaran hutan.
-
Bagaimana tim menemukan orangutan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
Tim polsek bergegas menindaklanjuti laporan, hingga memastikan temuan itu bukan jasad manusia, melainkan bangkai orangutan dengan dugaan kuat dibunuh manusia. "Temuan itu kemudian disampaikan ke Polhut, lalu ke BKSDA," ujar Adib.
Dari hasil identifikasi di lokasi penemuan, bulu di sekujur badannya rontok, dan tanpa kepala serta juga tangannya, nyaris putus.
"Ditemukan ada tanda-tanda kekerasan fisik seperti sabetan senjata tajam. Sampai sekarang, kepala orangutan itu, belum ditemukan," ujar Adib.
Adib menerangkan, meski ditemukan di pinggir sungai, belum diketahui persis tempat awal kejadian. Mengingat, bangkai orangutan itu sudah hanyut terseret derasnya arus sungai yang diperkirakan sejak 2 hari lalu.
"Orangutan itu adalah orangutan jantan dewasa. Diperlukan 4 orang untuk mengangkat orangutan itu ke daratan pinggir sungai," terang Adib.
Setelah didokumentasikan, bangkai orangutan itu kemudian dikuburkan.
"Tentunya disaksikan kepolisian, dan warga setempat. Ini kami menindaklanjuti dengan penyelidikan mencari pelakunya (pembunuh orangutan) bersama kepolisian, dan juga dibantu masyarakat," jelas Adib.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi,"
Baca SelengkapnyaSebuah video yang memperlihatkan dua orang utan berjalan di wilayah tambang Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kondisi fisik yang sangat kurus menghebohkan media.
Baca SelengkapnyaVideo seekor orang utan raksasa tiba-tiba muncul di permukiman warga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaBKSDA belum bisa memastikannya apakah dua ekor orangutan itu betina dan anaknya.
Baca SelengkapnyaOrangutan Tapanuli, Spesies baru yang diumumkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2017. Selain spesies baru, satwa ini juga menjadi paling terancam kepunahannya seiring hilangnya habitat dan perburuan liar.
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditemukan seorang pencari ikan di sungai di Desa Japanan.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaBambang yang sedang memancing bersama teman-temannya segera berteriak meminta bantuan.
Baca SelengkapnyaMayat ditemukan dalam kondisi luka di bagian belakang kepala akibat akibat hantaman benda tumpul, dan bagian kelamin terpotong
Baca SelengkapnyaKanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Indra Darmawan menerangkan, petugas saat itu sedang membersihkan saluran air.
Baca SelengkapnyaProses pemulangannya ke Kalimantan tidak berjalan mudah.
Baca Selengkapnya