Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Baru Pulang dari Luar Negeri, Dua Pasien di Surabaya Berstatus ODP Corona

Baru Pulang dari Luar Negeri, Dua Pasien di Surabaya Berstatus ODP Corona Tim Satgas Corona RS Unair. ©2020 Merdeka.com/Erwin Yohanes

Merdeka.com - Dua warga yang baru datang dari negara terjangkit virus Corona atau Covid-19, kini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya. Kedua orang itu disebut memiliki gejala demam, batuk dan sesak napas.

Tim Satgas Corona RS Unair, Alfian Nur Rosyid mengatakan, kedua orang ini kini dalam status orang dalam pemantauan (ODP).

"Dua pasien itu merupakan orang yang baru berinteraksi dengan orang dari negara terjangkit Covid-19. Selama waktu 14 hari dari kedatangan, muncul gejala panas, batuk dan sesak," katanya, Rabu (11/3).

Dia menambahkan, kedua pasien tersebut baru masuk rumah sakit pada hari ini, Rabu (11/3). Mereka pun menjalani swap dan telah dikirim ke Kementerian Kesehatan. Hasil dari swap itu, baru dapat diproses hasilnya selama 7 hari ke depan.

"Baru masuk dua hari ini, dan baru tadi diswap kemudian dikirim ke Kemenkes. Prosesnya tujuh hari untuk hasilnya," ujarnya.

Alfian menyatakan, kedua pasien ini adalah WNI. Satu ODP diketahui baru pulang dari Jepang, sedangkan satu orang lainnya mengaku baru berkontak dengan WNA dan merupakan rujukan dari rumah sakit luar kota.

"Yang baru berkontak dengan orang asing ini dilakukan di Jakarta. Saat pulang ke Jatim, ia mengalami sesak napas disertai dengan demam," tambahnya.

Sesuai dengan prosedur penanganan penyakit khusus, kedua pasien itu diisolasi di ruang khusus. Jika nantinya dinyatakan negatif corona, dan gejala klinisnya membaik, maka mereka akan dipulangkan.

Sementara itu, RSUA bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur memasang tenda di depan instalasi gawat darurat (IGD). Tenda tersebut digunakan untuk crisis center RSUA. Tujuannya, untuk memilah pasien khusus antara virus corona dan pasien lainnya.

Alfian mengaku, setiap hari ada sekitar 40 sampai 50 pasien yang memeriksakan diri ke crisis center. Mulai dari keluhan sakit dengan catatan pernah melakukan kunjungan ke negara terjangkit hingga hanya karena kepanikan saja.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP