Basarnas temukan 10 jenazah di Balaroa, ada yang tertimbun 10 meter

Merdeka.com - Operasi SAR sepanjang hari ini, kembali menemukan 10 jenazah korban gempa dan tsunami, di Palu, Sulawesi Tengah. Sembilan di antaranya, sudah tidak bisa dikenali. Beberapa ditemukan di kedalaman tanah hingga 10 meter.
"Sepanjang hari ini, masih di perumnas Balaroa, di Palu. Dari 10 korban, 9 tidak teridentifikasi. Satunya lagi, jasad wanita," kata Kasi Operasi Basarnas Balikpapan, Octavianto, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (11/10) malam.
Octavianto menjelaskan, untuk korban meninggal lebih dari 10 hari, memang kondisinya sudah sulit diidentifikasi. Meski demikian, Basarnas, relawan dan unsur SAR lainnya, bergerak mencari dengab hati-hati.
"Hari ini, rata-rata korban untuk 10 hari ke atas, kondisinya memang sudah tidak bisa diidentifikasi. Kondisinya rusak," ujar Octavianto.
Operasi SAR di Balaroa di kota Palu ©2018 handout/Basarnas
"Ada beberapa potongan tubuh, yang tersebar. Ada juga yang tertimbun, sampai kedalaman 10 meter. Mungkin, kalau digali lebih dalam, ada korban lainnya," tambah Octavianto.
Di tengah kegiatan operasi SAR, menggunakan bantuan alat berat ekskavator, tidak jarang warga menginformasikan kepada personel SAR, terkait anggota keluarga mereka yang hilang pascagempa dan tsunami, Jumat (28/9) sore lalu.
Operasi SAR di Balaroa di kota Palu ©2018 handout/Basarnas
"Di lokasi, tim Basarnas masih terus mendapatkan laporan keluarga korban, yang dilaporkan hilang setelah kejadian. Tim terus bekerja maksimal di lapangan ya," demikian Octavianto.
Hari ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis 2.073 korban jiwa akibat bencana gempa dan tsunami. Paling banyak, jasad ditemukan di Palu, sebanyak 1.663 orang. Gempa dan tsunami, juga mengakibatkan tidak kurang 67.300 rumah rusak.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya