Bawa motor standing depan markas Babinsa ditegur, Tamsir bunuh TNI
Merdeka.com - Sersan dua (Serda) Musaini, anggota TNI AD dari Koramil 06 Kateman meninggal dunia akibat ditikam dengan keris oleh seorang pemuda, Tamsir (21). Motifnya, hanya karena pelaku tidak senang ditegur setelah ugal-ugalan dengan sepeda motor di depan kantor babinsa TNI usai Salat Jumat sekitar pukul 13.15 WIB.
Kapolres Indragiri Hilir AKBP Dolifar Manurung mengatakan, Serda Musaini, berdomisili di Kantor Babinsa Tagaraja Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Tagaraja, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Dia sehari-hari bertugas menjaga kantor tersebut.
"Tiba-tiba, Tamsir warga Parit 8 Gang Melati, Kelurahan Tagaraja, Kecamatan Kateman itu melaju kencang dengan sepeda motornya di depan kantor babinsa tersebut dan standing," ujar Dolifar kepada merdeka.com, Jumat (7/7).
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Siapa yang ditegur Tamara? "Jangan senyum-senyum pak, anak saya meninggal, tolong jaga hati saya," tegur Tamara kepada kuasa hukum Yudha Arfandi.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
Kelakuan tersangka kemudian ditegur korban bersama rekannya Kopka Candra. Namun tersangka tak senang dengan teguran tersebut dan melawan, sehingga korban mengingatkan tersangka dan diduga menamparnya.
Mendapat perlakuan tersebut, tersangka tidak terima dan tak senang karena merasa malu ditampar di depan orang ramai.
"Kemudian sekira pukul 14.00 Wib, tersangka menghubungi korban melalui handphone dan mengajak bertemu. Tersangka lalu menunggu korban di depan Kantor Babinsa Tagaraja, lokasi kejadian," ucap Dolifar.
Saat korban sampai di lokasi, tersangka langsung menikam korban dengan senjata tajam jenis keris. Masyarakat yang berada di sekitar, langsung datang memberi pertolongan dan membawa korban ke RSUD Raja Musa.
Sedangkan Kopka Candra langsung mengejar dan dapat mengamankan tersangka kemudian membawanya ke Mapolsek Kateman.
"Hasil Visum Et Revertum tim dokter RSUD Raja Musa Sungai Guntung, korban mengalami luka tusukan di perut sebanyak 2 liang, luka tusukan di dada sebanyak 1 liang dan luka sayat di lengan kanan," jelas Dolifar.
Karena luka yang dialami korban cukup serius, korban akhirnya meninggal dunia di RSUD Raja Musa Sungai Guntung sekira Pukul 14.15 Wib. Saat ini tersangka sudah diamankan di Mapolsek Kateman untuk proses penyidikan lebih lanjut. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif kedua pelaku menikam korban hingga meninggal dunia akibat tak terima ditampar.
Baca SelengkapnyaViral aksi pemukulan di jalan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai anggota Kopassus.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap setelah dua hari korban melaporkan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu diketahui terjadi di Desa Jaharun B, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (29/5) sore.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang pemalak yang kena semprot oleh TNI karena menghentikan truk di tengah jalan untuk dimintai uang.
Baca SelengkapnyaDiduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor telah membentuk tim gabungan dengan Polsek Klapanunggal untuk melakukan pengembangan kasus penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnya