Bawa Rp 5,4 M, 3 jemaah haji Indonesia masih diperiksa intensif
Merdeka.com - Tiga jemaah haji asal Indonesia saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di kantor polisi Bandara Amir Muhammad Abdul Aziz (AMAA) Madinah setelah kedapatan membawa uang miliaran rupiah. Sempat diberitakan jumlahnya dua miliar rupiah, namun ternyata jumlahnya mencapai Rp 5,4 miliar lebih.
Uang tersebut berasal dari donatur Arab Saudi untuk pembangunan masjid, yayasan Islam dan yatim piatu. "Uang tersebut berasal dari Syeikh Muhammad Alkhudiri, maktab dari Riyadh, tidak ada tanda terima. Yang memberikan uang tersebut tidak mau datang padahal polisi sudah mendesak agar bisa datang dan ditunggu di kantor polisi besok," kata Kepala Daerah Kerja Bandara PPIH Arab Saudi, Nurul Badruttamam di Bandara AMAA Madinah, Senin (3/10) malam.
Menurut Nurul, uang tersebut disumbangkan oleh syeikh Arab Saudi untuk pembangunan masjid serta yayasan Islam di Indonesia "Uang tersebut diberikan untuk pembangunan masjid, anak yatim dan yayasan lain," imbuhnya.
-
Kapan jemaah haji tersebut berangkat ke Madinah? 'Jemaah haji yang tertinggal paspornya itu jenis kelaminnya laki-laki dan sudah lansia. Tapi, tadi dia sudah diberangkatkan bersama dengan jemaah haji Kloter 11 asal Maluku Utara,' ujarnya kepada wartawan di Asrama Haji Sudiang Makassar, Senin (20/5).
-
Apa yang dialami jamaah haji di KKHI Madinah? Dalam pemantauan di KKHI Madinah, rata-rata jemaah haji yang dirawat mengalami kelelahan sehingga memicu komorbid (penyakit bawaan) kembali kambuh. Selain itu, sebagian jemaah yang dirawat juga mereka yang lupa meminum obat pribadi, jarang minum, dan terlalu memaksakan diri beribadah di Masjid Nabawi.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Dimana jemaah haji tanpa izin berjalan? Lebih dari tiga perempat dari mereka yang meninggal tidak memiliki izin resmi untuk berada di sana dan berjalan di bawah sinar matahari langsung tanpa tempat berteduh yang memadai, kata kantor berita resmi Arab Saudi, SPA.
-
Siapa yang sedang bersiap berangkat haji? Rezky Aditya dan Citra Kirana telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, termasuk melakukan manasik haji sebagai bekal ilmu sebelum mereka tiba di Mekkah dan Madinah.
-
Apa yang terjadi pada jemaah umrah? Ratusan jemaah umrah asal Makassar dan Surabaya terlantar selama lima hari di Mekkah Arab Saudi, akibat travel diduga menunggak pembayaran ke maskapai penerbangan.
Adapun jumlah uang yang dibawa tersebut ternyata lebih dari Rp 2 miliar seperti diberitakan sebelumnya. Melainkan Rp 5,4 miliar lebih.
"Jumlah uang yang dibawa Rochmat uang lembaran 500 Euro 523 lembar, uang lembaran 100 Euro 765 lembar, 50 Euro 200 lembar dan 17.400 riyal. Sementara 20.000 Euro dari Ansharul Adhim Abdullah.
Sebelumnya, 3 jemaah haji asal Indonesia ditahan oleh pihak Bandara Amir Muhammad Abdul Aziz (AMAA) Madinah lantaran kedapatan membawa uang dalam jumlah yang besar. Uang miliaran rupiah berupa pecahan dolar Amerika dan Euro.
"Kejadian Senin 3 Oktober 2016 pukul 11.00 waktu Arab Saudi, ketika masuk di pemeriksaan X Ray gate Zero Bandara AMAA Madinah," kata Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegibriel Senin (10/3).
Setelah diperiksa oleh pihak polisi bandara, pemilik uang tersebut adalah jemaah haji bernama Ansharul Adhim Abdullah (47 tahun) nomor paspor B3924641, alamat Tebaloan RT 03/01 Duduksampeyan Gresik Jatim. Uang tersebut dititipkan ke istrinya, Sri Wahyuni Rahayu, serta kepada jemaah haji lainnya, Rochmat Kanapi Podo. Ketiganya adalah jemaah haji kloter SUB 39 Surabaya.
"Ketika masuk pemeriksaan X Ray gate Zero Bandara Madinah, Rochmat Kanapi Podo ditahan oleh petugas Imigrasi karena diduga membawa uang yang sangat banyak. Dan jemaah tersebut dibawa ke ruang kantor polisi bandara untuk dimintai keterangan (BAP) tentang kepemilikan uang yang dibawa.
"Setelah di-BAP uang tersebut adalah milik Ansharul Adhim Abdullah," ungkap Maftuh.
Selanjutnya, lanjut Maftuh, Sri Wahyuni Rahayu juga ditahan ketika melewati X Ray Gate Zero karena kedapatan uang yang disembunyikan dalam pakaian dalam dan tidak mengaku. "Setelah diperiksa secara paksa ternyata juga terdapat sejumlah uang yang cukup banyak," ujarnya.
Maftuh menambahkan, jika ditotal uang yang dibawa Rochmat dan Sri Wahyuni sekitar 2 miliar rupiah. Selanjutnya 3 jemaah tersebut di-BAP dan hanya boleh didampingi 1 orang petugas PPIH Arab Saudi Daker Airport, Ahmad Muharram.
"Uang US Dolar dan Euro sampai saat ini masih dalam proses penghitungan dari pihak polisi Bandara AMAA Madinah," tutupnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka mengaku sebagai jemaah haji furoda namun tidak bisa menunjukkan visa haji resmi
Baca Selengkapnya3 orang lainnya masih menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Madinah
Baca SelengkapnyaDaftar barang yang tidak boleh dibawa jemaah haji ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaSaat ini total terjadi tiga kasus haji tanpa visa resmi dengan melibatkan puluhan orang.
Baca SelengkapnyaJemaah haji Indonesia akan mulai berangkat ke Arab Saudi mulai 12 Mei 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya37 WNI itu diamankan petugas saat hendak keluar hotel di Madinah.
Baca SelengkapnyaBanyak cara bagi para jemaah haji agar bisa meloloskan barang bawaannya. Bea Cukai mengingatkan aturan yang ada.
Baca SelengkapnyaJemaah haji Indonesia kloter 1 gelombang 1 tiba di Bandara AMMA, Madinah sekitar pukul 07.55 WAS.
Baca SelengkapnyaPetugas melihat ada barang yang mencurigakan, untuk kemudian langsung mengambil koper tersebut dan mengamankannya.
Baca SelengkapnyaBagi jemaah haji yang sakit atau lansia disarankan tidak turun sehingga salat sunnah dan niat dilakukan di dalam bus.
Baca SelengkapnyaKelima jemaah asal embarkasi Surabaya tersebut diamankan lantaran menggunakan jasa pendorong kursi roda ilegal.
Baca SelengkapnyaMereka diamankan lantaran tidak bisa menunjukkan visa haji sebagai syarat masuk ke Kota Suci Mekkah.
Baca Selengkapnya