Begal Motor Modus Jebak Korban Lewat Akun Medsos, 3 Pelaku Ditangkap di Surabaya
Merdeka.com - Modus baru begal motor melalui akun media sosial diungkap Jatanras Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Mereka diketahui beroperasi dengan cara berkelompok hingga 7 orang.
Namun petugas baru dapat mengamankan tiga pelaku yakni GS (18), MR (19) YP dan DWR (17). Sedangkan empat pelaku lainnya masih dalam pengejaran petugas.
Modusnya para pelaku ini membuat akun facebook, online shop menjual dagangan berupa pakaian dengan memakai nama akun Devina. Namun akun facebook, online shop ini ternyata palsu. Komplotan begal ini hanya mencari mangsa calon yang hendak dibegalnya.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Modus penipuan online apa yang sering terjadi saat belanja? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online. Diskon fantastis yang ditawarkan membuat konsumen rentan terkena tipu-tipu saat barang yang dikirim nggak sesuai.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Antonius Agus Rahmanto mengatakan, awalnya seorang laki-laki tertipu akun online shop palsu yang menjual jaket di kawasan Tanjung Perak Surabaya dengan mengaku seorang wanita. Karena tertarik hendak membeli salah satu dagangan yakni jaket, korban pun hendak melakukan pembelian. Sampai akhirnya korban dan akun facebook yang mengaku bernama Devina ini mengajak bertemu dengan korban di suatu tempat.
"Setelah ditentukan lokasi pertemuan, pelaku langsung merampas motor korban," ujar Agus, Selasa (19/11).
Perwira melati dua di pundaknya itu menambahkan, korban kemudian melaporkan wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, terkait kejadian yang telah dialaminya. Sampai akhirnya saat dilakukan penyelidikan, petugas mengenali ciri-ciri pelaku yang diceritakan korban.
"Dari kejelian penyidik pelaku berhasil dibekuk bersama 2 rekan lainnya. Sedangkan salah satu rekan yang lainnya masih berumur 17 tahun dan diserahkan ke Pemerintah Kota Surabaya untuk dilakukan pembinaan," ujar Agus.
Pelaku Jebak Korban Gunakan Akun Facebook Palsu
Usai dilakukan penangkapan, pelaku mengakui bahwasanya akun Facebook bernama Devina ini adalah akun palsu. Melalui Akun tersebut pelaku mencoba untuk menggaet korban agar mau mengikuti instruksi pelaku untuk jual beli.
"Jadi ini adalah kasus yang sangat terencana dengan matang. Para pelaku membentuk pikiran para korban bahwasanya mereka akan melakukan transasksi jual beli. Padahal mereka dijebak untuk dirampok atau dibegal," Paparnya.
Dari tangan tersangka petugas mengamankan satu unit kendaraan sepeda motor, senjata tajam, ponsel yang dipakai pelaku.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direskrimum Polda Jawa Tengah mengungkap sindikat penyelundupan 1.000 unit sepeda motor bodong yang akan dikirim ke Vietnam oleh dua orang penadah.
Baca SelengkapnyaPelaku telah melakukan modus kencan melalui aplikasi MiChat palsu ini sebanyak lima kali
Baca SelengkapnyaTersangka memasarkan mobil bekas taksi dengan harga berkisar Rp30 juta sampai Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPelaku menawarkan prostitusi melalui Facebook dengan tarif beragam.
Baca SelengkapnyaPengakuan para tersangka, mereka mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta permobil.
Baca SelengkapnyaBarang berharga korban berupa ponsel dan uang dirampas pelaku, sementara sepeda motornya berhasil dipertahankan setelah kuncinya dibuang secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaHengki membantah soal kabar Iptu Muhamad Yudi Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara yang disebut jadi penyuplai senjata ke DE.
Baca SelengkapnyaKepada masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Pos Indonesia.
Baca SelengkapnyaUang dari hasil penjualan motor hasil curian itu dikumpulkan oleh pelaku untuk kemudian digunakan membeli satu unit mobil.
Baca SelengkapnyaPelaku BR juga baru keluar LP Pemuda Tangerang bulan Maret 2023 dalam kasus yang sama.
Baca SelengkapnyaPelaku pun mengaku dapat menjual sepeda motor tersebut dengan harga lebih tinggi di pasaran, dibandingkan dijual tanpa kelengkapan surat-surat.
Baca Selengkapnya