Begini Strategi Polri Hadapi Potensi Polarisasi di Pemilu 2024
Potensi polarisasi pada Pemilu 2024 harus diantisipasi oleh Polri.
Potensi terjadinya polarisasi pada Pemilu 2024 diprediksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Begini Strategi Polri Hadapi Potensi Polarisasi di Pemilu 2024
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan polarisasi di masyarakat menjadi kompleksitas dari penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Kondisi itu pun harus diantisipasi dengan baik.
Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo mengatakan jajaran polri harus dapat menerima masukan maupun kritik dari masyarakat. Terlebih tugas Polri sebagai cooling system pada saat pesta demokrasi 2024 nanti.
"Kapolri selalu menekankan kepada kita bahwa Polri salah satu tugasnya mendengarkan apa yang menjadi keluhan masyarakat. Polri juga harus mendengarkan masukan kritik maupun apapun namanya dalam rangka perbaikan Polri ke depan kita harus lebih banyak mendengarkan, membuka diri, tidak membuat sekat-sekat, tidak menutup-nutupi sepanjang semuanya bisa dikomunikasikan dengan baik," ujar Dedi ketika membuka pertandingan Seven Soccer Bhayangkara Presisi Cup 2023 di Mabes Polri, Jumat (7/7).
Ia sempat menceritakan, kala menjabat sebagai Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri saat penyelenggaraan pesat pemilu 2019 lalu. Bentuk polarisasi hingga kampanye hitam terjadi memang kerap bertebaran.
Untuk itu, ia berharap dengan kolaborasi antara Polri, masyarakat dan turut serta wartawan, maka Pemilu 2024 mendatang akan meminimalisir hal-hal tersebut.
"Pesta demokrasi ini adalah pesta seluruh rakyat Indonesia, artinya masyarakat Indonesia bersuka ria menghadapi situasi pemilu. Menghadapi pesta demokrasi jangan lagi diisi dengan hal-hal yang justru memecah belah bangsa," katanya.
Senada, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyampaikan peran serta awak media adalah mitra strategis Polri dalam menjalankan tugas pokok. Dengan terselenggaranya acara ini, ia berharap hubungan antara Polri dan wartawan akan semakin lebih baik.
"Yang selama ini sudah berjalan dengan baik kita jaga bahwa kita (Polri) dengan teman media adalah mitra strategis, sahabat dan teman sejati," katanya.
Bahkan, ia menuturkan, kepercayaan Polri yang meningkat tak lepas dari peran pewartawanan yang selalu mendukung dan memberikan kritikan terhadap Polri agar menjadi lebih baik. "Sampai dengan terakhir kemarin 1 Juli, trust Polri bisa meningkat dari 73,6 menjadi 76,4. Itu semua adalah hasil kerja keras dari kita semua, dari teman media, dan seluruh anggota," ujarnya.