Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bertemu Tokoh Tionghoa, Gibran Pastikan Perayaan Imlek Digelar Tanpa Abaikan Prokes

Bertemu Tokoh Tionghoa, Gibran Pastikan Perayaan Imlek Digelar Tanpa Abaikan Prokes Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabumingmengatakan, perayaan Tahun Baru Imlek 2573/2022 akan diadakan pada Februari mendatang di Kota Bengawan. Kepastian tersebut disampaikan usai Gibran bertemu sejumlah tokoh Tionghoa yang tergabung dalam Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) Rabu (12/1).

“Ini tadi koordinasi dengan Pak Martono (Humas PMS Sumartono Hadinoto) dan Panitia Bersama Imlek. Kita tetap merayakan Imlek tapi dengan sedikit pengetatan dan pembatasan nanti untuk penontonnya,” ujar Gibran, seusai pertemuan di gedung PMS Solo.

Menurut Gibran, untuk teknis pelaksanaan akan dibicarakan lebih lanjut. Mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Dikatakan Gibran, peringatan Tahun Baru Imlek tahun Inu kembali digelar setelah 2 tahun vakum akibat Corona. Kondisi Covid yang semakin membaik menjadi salah satu bahan pertimbangan, dengan tanpa mengabaikan protokol kesehatan.

“Kan sudah 2 tahun libur. Jangan sampai tahun ini ditiadakan juga. Wong keadaannya kan juga sudah cukup membaik. Capaian vaksinasinya juga sudah cukup tinggi,” tukasnya.

Putra sulung Presiden Jokowi ini yakin perayaan Tahun Baru Imlek kali ini bisa tetap diadakan, tetapi dengan berbagai pembatasan. Salah satu kegiatan yang ditiadakan adalah Grebeg Sudiro yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

“Rangkaian kegiatan Imlek tahun ini tetap sama seperti dulu. Khusus untuk Grebeg Sudiro ditiadakan.Karena itu potensi kerumunannya besar,” tandasnya.

Gibran berjanji untuk segera berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Solo. “Nanti kita kawal semua. Yang jelas kita pengen acaranya tetap berjalan meski dengan pembatasan agar masyarakat tetap aman,” kata Gibran.

Ketua Panitia Bersama Imlek 2022 Sumartono Hadinoto menyampaikan berdasarkan hasil rapat panitia, perayaan Imlek tahun ini mengerucut pada tiga kegiatan. Yakni pemasangan lampion, acara Cap Go Meh dan kirab Liong dan Barongsai.

“Sebenarnya panitia Imlek tahun ini belum menyelenggarakan perayaan. Karena situasi pandemi belum selesai, apalagi ada virus varian baru Omicron,” katanya.

Namun demikian, lanjut Sumartono, dengan dukungan dari wali kota pihaknya berani menyelenggarakan kegiatan tersebut.

“Ada pak wali kota yang menyemangati. Jadi jangan sampai Imlek tahun ini tidak ada lagi,” ungkap dia.

Dengan persiapan yang cukup singkat, dikatakannya, beberapa acara inti Imlek akan dibuat agar perayaan Imlek tidak kehilangan ruhnya sebagai kegiatan yang melambangkan Kebhinekaan.

Sumartono menambahkan, perayaan Tahun Baru Imlek kali ini tidak akan diramaikan dengan bazar Imlek seperti biasanya. Mengingat situasi yang tidak memungkinkan.

“Kalau dibatasi pengunjungnya kasihan yang buka stan. Tapi kalau dibiarkan kan kerumunannya terlalu beresiko. Ini perlu kami pertimbangkan dulu. Yang utama acara Cap Go Meh sebagai wujud Kebhinekaan tetap kita adakan 15 hari sesudah Imlek bertempat di Balai Kota Solo,” tutup Sumartono.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP