Biar siswa tak bosan, Guru Farmasi di Banjarnegara mengajar sambil main sulap

Merdeka.com - Yoga Bagus Wicaksana (26) memasuki ruang kelas SMK HKTI Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara dengan wajah berbinar. Usai beruluk salam pada murid-muridnya, guru Farmakognosi ini menyampaikan bahwa kekuatan pikiran manusia sanggup mewujudkan hal-hal yang sebelumnya dianggap mustahil. Mengejutkan, Yoga lantas menerbangkan meja yang ditutup kain hitam. Sontak siswa-siswi dalam kelas riuh bertepuk tangan.
Lewat trik sulap, Yoga ingin memotivasi siswa sekaligus memperlihatkan sisi menarik ilmu farmasi. Sebagaimana sulap yang mengundang decak kagum sebab dipandang dapat melakukan hal-hal tak masuk akal, ilmu farmasi juga terkait penemuan, peracikan dan pengembangan obat untuk penyakit tertentu yang sebelumnya dianggap sulit disembuhkan. Yoga ingin dasar pengetahuan itu bisa dipahami secara asyik, lantas jadi bekal murid-muridnya agar tak bosan untuk terus belajar.
"Siswa farmasi memiliki kecenderungan tingkat stres yang tinggi, karena dituntut menghitung dan menghapal. Pertama kali jadi guru, tren nilainya saat saya amati enggak bagus. Tujuan awal saya melakukan trik sulap di dalam kelas untuk memberikan penyegaran pada siswa," kata Yoga, Selasa (18/9).
Latar belakang Yoga membumbui jam pelajaran dengan trik-trik sulap, sebab ia sering mendapati siswa-siswi tak fokus mengikuti mata pelajaran. Terlebih di tengah hari, ada saja siswa yang mengantuk, cuek mengambar di buku tulis, atau bisik-bisik mengobrol ketika guru tengah menerangkan pelajaran. Situasi ini membuat ia berpikiran, perlu pendekatan yang menghibur atau jenaka sekaligus memantik semangat siswa kembali fokus belajar.
"Akhir-akhir ini dunia sulap banyak digandrungi remaja di Indonesia khususnya para pelajar. Dengan metode ini saya dapat lebih mendekatkan diri pada mereka, sehingga lebih mudah untuk mendorong antusiasme belajar mereka," kata Yoga.
Yoga sendiri telah mempraktikkan trik sulap untuk motivasi siswa sejak tahun 2015 silam. Kurang lebih di dalam kelas, ia telah memainkan 20 trik sulap mulai dari sulap berdasarkan perhitungan matematis sampai trik mengubah saputangan menjadi sebatang mawar. Ketika mengajar sembari membumbui dengan trik-trik sulap, ia merasa mendapati kebahagian tersendiri.
"Seperti memasuki dimensi kebahagiaan saya, saya bahagia seperti sedang berada di atas panggung pertunjukan," ujar Yoga yang saat masih mahasiswa aktif sebagai pegiat teater di UKM teater Perisai Universitas Muhammadiyah Purwokerto ini.
Salah satu murid Jurusan Farmasi SMK HKTI Purwareja Klampok, Zaidatun Rohmah mengatakan senang dengan metode yang dilakukan gurunya tersebut. Ia mengaku lebih mudah dalam menangkap pelajaran yang diterimanya.
"Setiap jadwal mengajar Pak Yoga, kita tunggu-tunggu. Gak bosan, lucu, mudah dimengerti pelajarannya," kata Zaidatun.
Kepala SMK HKTI Purwareja Klampok Nanang Kosim yang mengamati kelebihan Yoga melakukan trik-trik sulap, dan mendukung sepenuhnya metode yang dilakukan salah satu tenaga pengajarnya itu. Bahkan, metode mengajar yang dilakukan Yoga, yakni kebutuhan persoalan peralatan sulap, didukung dengan anggaran dana khusus yang di masukkan kepada ekstrakulikuler teater.
"Selama baik dan positif kami sangat mendukung. Kami juga melihat anak-anak semakin fokus, pembelajaran tidak monoton dan membosankan. Jadi Pak Yoga kreatif, peralatan sulap dan lainnya merupakan properti ekstrakulikuler teater. Dia memanfaatkan hal tersebut. Jadi membina teater sekaligus memberikan pembelajaran yang menarik," ujar Nanang.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya