Bikin resah, preman kampung diciduk saat sedang teler

Merdeka.com - Andi Naco (40), warga Kalan Kebun Agung, Samarinda, Kalimantan Timur, meringkuk di penjara. Pria yang dikenal sebagai preman kampung itu, tidak berdaya ketika polisi membekuknya.
Andi kerap meresahkan warga, lantaran sering menenteng senjata tajam jenis badik, saat berkeliling kampung. Tidak hanya berkeliling kampung, dia juga kerap mengancam pengguna kendaraan yang melintas.
Puncaknya, Minggu (28/1) jelang dini hari tadi, dia lagi-lagi berulah, dan mengancam pengguna jalan dengan badiknya. Warga pun kesal dan akhirnya melaporkan ke petugas piket Polsekta Samarinda Utara di Jalan DI Panjaitan.
"Warga melaporkan, pelaku ini dalam kondisi mabuk, mengancam-ngancam pengguna jalan," kata Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Ervin Suryatna kepada merdeka.com, Senin (29/1) malam.
Menerima laporan, kepolisian bersama warga pelapor bergegas mendatangi kawasan Jalan Kebon Agung menyisir sejumlah lokasi di perkampungan penduduk itu. Benar saja, Andi Naco terlihat sedang teler sambil menggenggam badik kebanggaannya.
"Dia lagi mabuk sambil memegang senjata tajam badiknya. Tidak perlu lama-lama lagi, langsung dibawa anggota dan warga, naik ke mobil (patroli)," ujar Ervin.
Baik saat digelandang ke mobil maupun tiba di kantor polisi, Andi sang preman kampung dengan badan penuh tato itu tidak berkutik. Dia jadi tersadar, setelah dia berada di kantor polisi.
"Sebilah badik 30 sentimeter lengkap dengan sarungnya, jadi barang bukti. Dia kita amankan," tambah Ervin.
Polisi memberikan efek jera. Tidak ingin lagi Andi Naco berulah dan meresahkan warga, dia dijerat dengan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 hingga akhirnya meringkuk di penjara.
"Karena dia memiliki dan membawa senjata tajam," demikian Ervin.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya