Bikin resah, preman kampung diciduk saat sedang teler
Merdeka.com - Andi Naco (40), warga Kalan Kebun Agung, Samarinda, Kalimantan Timur, meringkuk di penjara. Pria yang dikenal sebagai preman kampung itu, tidak berdaya ketika polisi membekuknya.
Andi kerap meresahkan warga, lantaran sering menenteng senjata tajam jenis badik, saat berkeliling kampung. Tidak hanya berkeliling kampung, dia juga kerap mengancam pengguna kendaraan yang melintas.
Puncaknya, Minggu (28/1) jelang dini hari tadi, dia lagi-lagi berulah, dan mengancam pengguna jalan dengan badiknya. Warga pun kesal dan akhirnya melaporkan ke petugas piket Polsekta Samarinda Utara di Jalan DI Panjaitan.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Mengapa preman itu berubah? Akhirnya, preman tersebut merasa malu atas kekalahannya, mengakui kesalahannya, dan menyatakan keinginannya untuk belajar kepada Sunan Drajat.
-
Bagaimana pria itu tertangkap? Penangkapan terjadi pada 8 Oktober saat subuh di Sindos, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Thessaloniki. Polisi menerima laporan setelah seorang tetangga mendapati terdakwa sedang mengendus sepatu keluarganya yang dijemur di halaman.
"Warga melaporkan, pelaku ini dalam kondisi mabuk, mengancam-ngancam pengguna jalan," kata Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Ervin Suryatna kepada merdeka.com, Senin (29/1) malam.
Menerima laporan, kepolisian bersama warga pelapor bergegas mendatangi kawasan Jalan Kebon Agung menyisir sejumlah lokasi di perkampungan penduduk itu. Benar saja, Andi Naco terlihat sedang teler sambil menggenggam badik kebanggaannya.
"Dia lagi mabuk sambil memegang senjata tajam badiknya. Tidak perlu lama-lama lagi, langsung dibawa anggota dan warga, naik ke mobil (patroli)," ujar Ervin.
Baik saat digelandang ke mobil maupun tiba di kantor polisi, Andi sang preman kampung dengan badan penuh tato itu tidak berkutik. Dia jadi tersadar, setelah dia berada di kantor polisi.
"Sebilah badik 30 sentimeter lengkap dengan sarungnya, jadi barang bukti. Dia kita amankan," tambah Ervin.
Polisi memberikan efek jera. Tidak ingin lagi Andi Naco berulah dan meresahkan warga, dia dijerat dengan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 hingga akhirnya meringkuk di penjara.
"Karena dia memiliki dan membawa senjata tajam," demikian Ervin.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MS, maling motor yang aksinya berhasil digagalkan warga
Baca SelengkapnyaSaat tengah mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca SelengkapnyaMomen saat anggota Brimob cegah personel Propam yang akan bawa pendatang yang dicurigai sebagai preman.
Baca SelengkapnyaAksi kejahatan itu bukan dipergoki warga biasa. Melainkan anggota TNI.
Baca SelengkapnyaSi maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat mengaku dihubungi aparat keamanan sejak sekitar dua bulan lalu. Namun dia diminta untuk tidak memberitahukan operasi itu.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial BM saat ini dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca Selengkapnya