Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Blusukan ke Sidoarjo, Khofifah ingin UMKM tembus pasar global

Blusukan ke Sidoarjo, Khofifah ingin UMKM tembus pasar global Khofifah di Sidoarjo. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Usai libur Tahun Baru Imlek, Khofifah Indar Parawansa kembali tancap gas. Untuk mengisi akhir pekan ini, calon gubernur Jawa Timur nomor urut 1 ini kembali menggeber kampanyenya di pasar tradisional dan sentra pembuatan topi di Sidoarjo, Sabtu (17/2).

Agenda kampanye Khofifah hari ini adalah menavigasi salah satu 9 Program Nawa Bhakti Satya, yaitu Bhakti yang ke-4: Jatim Akses. Mantan Menteri Sosial ini ingin para pelaku UMKM bisa berdaya di tengah persaingan global.

Untuk itu, dia dan timnya, sudah menyiapkan kebijakan Pusat Informasi Super Koridor yang ada di lima Bakorwil. Di pusat informasi ini akan disiapkan lawyer, translator dan operator.

"Sehingga kalau mereka (para pelaku UMKM) harus melakukan kontrak dengan pedagang, pebisnis, trader lainnya baik di dalam maupun luar negeri, mereka sudah bisa mendapatkan suport," ungkap Khofifah di sela kampanye.

Kemudian, ditemani putra keduanya, Jalaluddin Mannagalli, Khofifah menyapa pedagang di Pasar Larangan yang mayoritas ibu-ibu. Di tempat ini, mantan Menteri Sosial tersebut ingin mengetahui kondisi pasar, mulai dari fasilitas hingga harga bahan pokok, terutama harga beras.

"Saya ingin memastikan ketersediaan pangan, jadi biasanya yang tahu dapur itu ya perempuan. Secara umum harga pangan, khususnya beras sudah mulai turun," kata perempuan yang juga ketua umum PP Muslimat NU ini.

Selain itu, alumnus Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini juga ingin pasar tradisional bisa terus bertahan di tengah persaingan pasar modern.

Maka, kata Khofifah, untuk mewujudkan misi dari Bhakti ke-4: Jatim Akses, infrastruktur –salah satunya— harus ditata dengan baik, agar kenyamanan pasar tradisional bisa tetap terjaga.

"Selalu kita ingin kalau beli ikan itu bersih, selalu kita ingin di tempat-tempat daging, ayam, itu juga bersih. Nah ini yang masih menjadi catatan kita untuk Jatim Akses," paparnya.

Diakuinya, secara keseluruhan proses untuk meningkatkan infrastruktur pasar tradisional sudah dimulai. Tapi tetap harus terus dijaga.

"Infrastruktur memang. Kita ingin prioritas Jawa Timur di bagian selatan. Tapi kategori infrastruktur ekonomi, terutama pasar tradisional," sambungnya.

Usai belusukan ke Pasar Larangan, Khofifah menuju sentra pembuatan topi di Kampung Topi, Desa Ngudi, Punggul, Kecamatan Gedangan, yang menjadi salah satu UMKM unggulan di Sidoarjo. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP