BNN beberkan layanan one stop service narkoba di Diskotek MG
Merdeka.com - Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan bahwa Diskotek MG Internasional Club mempunyai gaya atau pola baru dalam peredaran narkoba yaitu 'one stop service'. Hal itu diketahui saat pihaknya melakukan pendalaman terhadap para tersangka yang sudah ditangkap.
"Ini modus operandi baru, one stop service," kata Arman di gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (21/12).
Lebih lanjut, Arman pun menjelaskan pola itu digunakan karena pembuatan, peredaran hingga penggunaan narkoba dilakukan di satu lokasi, yakni di dalam diskotek. Diskotek yang juga beroperasi sebagai pabrik sabu cair itu pun dijaga ketat, sehingga masyarakat biasa pun tidak tahu aktivitas haram di dalam diskotek sampai saat melakukan penggerebekan pun mendapati sejumlah ruangan yang terkunci.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Bagaimana cara mengidentifikasi pengguna narkoba? Belajar mengenali ciri-ciri fisik atau perilaku penggunaan narkoba dapat membantu mencegah masalah ini berkembang lebih jauh.
-
Bagaimana polisi mengungkap narkoba? 'Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar,' sebutnya,
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
"Personel tim gabungan mesti memecahkan kaca. Beberapa juga harus masuk melalui eternit atau genting," jelasnya.
Selain itu, para tersangka ini juga mempunyai aturan dan cara tersendiri untuk mendapatkan barang haram tersebut. Para pembeli ini harus mengucapkan sandi khusus yaitu aqua getar atau aqua dan hanya bisa didapatkan oleh para member yang memiliki kartu tanda anggota yang bertuliskan MG Internasional Club.
Tak hanya itu, Diskotek MG pun ternyata hanya memiliki satu pintu saja yang digunakan untuk masuk dan keluar dan itu pun para pengunjung diperiksa secara ketat oleh petugas jaga saat masuk. Tas dan jaket pengunjung pun juga harus dititipkan dan juga harus menggunakan sepatu.
"Betapa rumitnya mereka mempersiapkan pengamanan yang berlapis-lapis," ujarnya.
Arman juga mengungkapkan, Diskotek MG Internasional Club mempunyai ratusan member pembeli Narkoba. "Paling tidak saat ini sudah 700 member, tapi kita belum temukan ada artis atau pejabat lainnya, yang jadi konsumennya," jelasnya.
Karena persyaratan wajib pembeli barang haram tersebut harus mempunyai kartu tanda anggota. Untuk membuat kartu member tersebut, pembeli harus berani mengeluarkan uang sebesar Rp 600 ribu.
"Dia harus menunjukkan KTP, KTP-nya harus elektronik, kemudian nanti di screening oleh mereka," ujarnya.
Arman pun menuturkan, kartu member itu menjadi salah satu pemasukan keuangan mereka. Karena kartu member tersebut hanya berlaku selama enam bulan, dan jika memang masa berlakunya habis pembeli harus mengeluarkan uang lagi sama seperti membuat baru.
Arman pun menyebut bahwa para tersangka tersebut melakukan penjualan ratusan narkoba cair seharga Rp 400 ribu per botol volume 330 ml. "Penghasilannya cukup banyak, kalikan saja sendiri," tandasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari penggerebekan itu, diduga ada 12 orang ditangkap BNN. Salah satunya diduga anggota kepolisian.
Baca SelengkapnyaBrimob Polda Sumut berhasil ratakan gubuk narkoba dan sarang judi di Deliserdang. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaEmpat orang tersangka yang ditangkap yakni Fa, Ais, Da, dan IS
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, sebanyak 11 paket sabu dengan berat 11,3 kilogram disita sebagai barang bukti
Baca SelengkapnyaPelaku narkoba tetap memiliki hak asasi manusia (HAM) yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaJaringan Alex Bonpis diyakini sampai saat ini masih mengedarkan narkoba di Kampung Bahari.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dalam room 9 JW Club & Karaoke, Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaDua modus tersebut dilakukan pengedar narkoba jaringan internasional
Baca SelengkapnyaPeredaran pil ekstasi diperkirakan akan meningkat jelang malam pergantian tahun.
Baca SelengkapnyaBerikut momen perwira polisi temukan benda tak terduga di diskotek saat razia.
Baca SelengkapnyaUntuk permasalahan narkotika tidak memandang usia. Contoh sekarang sintetis cannabinoid yang beredar sekarang yaitu sabu, kokain, heroin dan sebagainya.
Baca Selengkapnya