BNN Purbalingga sebut pelajar kenal narkoba karena iseng 'nge-fly' pakai obat batuk

Merdeka.com - Sebanyak 90 persen pecandu yang menjalani rehabilitasi narkoba di Kabupaten Purbalingga berstatus pelajar. Umumnya, awal praktik penyalahgunaan narkoba dilakukan dengan cara yang terkesan sepele.
Mulanya, para pelajar coba nge-fly dengan mengonsumsi obat batuk secara berlebihan. Obat-obat batuk itu mudah dibeli di toko-toko kelontong maupun toko modern.
Badan Narkotika Nasional Kabupaten Purbalingga, Istantiono, menegaskan fenomena negatif di kalangan pelajar tersebut berdasarkan data. Berawal dari mencoba menyalahgunakan penggunaan obat batuk, para remaja lantas 'naik kelas' mencoba penggunaan narkoba.
Faktor psikologis lain yang jadi pemicu penyalahgunaan narkoba diawali dengan hubungan orangtua yang tak harmonis atau broken home.
"Kenakalan remaja menjadi awal pintu masuk penyalahgunaan narkoba. Maka dari itu awasi terus anak-anak kita dan jaga kondusivitas dalam keluarga," kata Istiantono di aula MTS NU 05 Majasari Bukateja Rabu (17/1).
Istantiono meminta pengguna narkoba yang sudah pada level pecandu segera melapor kepada BNNK. Bagi pengguna yang melapor untuk direhabilitasi tidak akan dituntut pidana dan akan direhabilitasi gratis.
"Tidak akan ada pidana bagi yang suka rela untuk direhabilitasi," lanjutnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya