Bom mortir berdaya ledak tinggi sisa PD II ditemukan di Tarakan
Merdeka.com - Tim penjinak bom (Jibom) gegana Brimob Polda Kalimantan Timur, kembali mengevakuasi bom diduga sisa peninggalan Perang Dunia II, di Tarakan, Kalimantan Utara. Bom itu masih aktif, dan diduga masih memiliki daya ledak tinggi.
Bom itu ditemukan di kawasan pelabuhan Malundung, Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Tarakan, Senin (12/6) kemarin. Bahkan bom itu sempat dikira sebagai harta karun oleh penemu dan warga sekitarnya.
Bom mortir itu memiliki panjang 48 cm dengan diameter 38 cm, dan ditemukan warga setempat saat sedang melakukan galian tanah menggunakan cangkul.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Apa yang diributkan dalam peristiwa Tanjung Morawa? Peristiwa ini dipicu oleh gerakan sosial yang mempermasalahkan hak-hak pertanahan antara petani dan pengusaha. Saat itu, pihak pengusaha masih dipegang oleh Belanda bernama Deli Planters Vereeniging.
-
Apa yang ditemukan? Sebuah jejak kaki misterius yang ditemukan dua tahun lalu di Andalusia, Spanyol awalnya dikira berusia 106.000 tahun.
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
"Dari informasi tim Brimob Tarakan, bahwa cangkul yang digunakan itu tiba-tiba mengenai benda yang cukup keras ya. Beratnya sekirar 25 kilogram," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Ade Yaya Suryana, saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (13/6).
"Bom mortir yang sudah dievakuasi itu masih aktif, masih punya daya ledak tinggi. Penanganan temuan bom mortir itu masih dilakukan tim gegana Brimob Polda Kaltim di Tarakan," ujar Ade.
Sementara, Komandan Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Kaltim AKBP Febryanto Siagian menambahkan, timnya meminta masyarakat, agar segera melapor apabila menemukan benda mencurigakan, menyerupai bom maupun mortir.
"Jangan menyentuh, memindahkan, benda itu, supaya tidak terjadi hal tidak diinginkan," kata Siagian.
Sebelumnya, temuan dan evakuasi bom juga dilakukan tim Gegana Brimob di areal proyek Pertamina di kawasan Jalan Minyak Gunung 10, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (11/6) lalu.
Bom yang juga diduga peninggalan bom udara peninggalan Perang Dunia II itu sebelumnya ditemukan pekerja proyek yang mengoperasikan ekskavator. Saat menggali tanah mengenai benda keras di dalam tanah. Akhirnya, bom itu berhasil dievakuasi dengan lancar. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Habiburrokhman mengaku, ingin beraudiensi dengan massa aksi yang berdemo hari ini.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Teror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu dua pelaku yang masih buron. Mereka telah masuk DPO.
Baca SelengkapnyaSalah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaPasukan Korps Brigade Mobile (Brimob) kembali terlibat perang dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) belum lama ini.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca Selengkapnya