Bontang City Carnival: Antara Edukasi Budaya dan Peningkatan Sektor Wisata
Wali Kota Bontang mengapresiasi peserta dan panitia karena telah menyajikan ragam budaya di Indonesia dalam prespektif yang berbeda.
Wali Kota Bontang mengapresiasi peserta dan panitia karena telah menyajikan ragam budaya di Indonesia dalam prespektif yang berbeda.
Bontang City Carnival: Antara Edukasi Budaya dan Peningkatan Sektor Wisata
Kemeriahan Bontang City Carnival telah berlalu. Kegiatan karnaval dan pawai budaya telah selesai menyisakan cerita yang dibawa pulang, baik oleh peserta maupun penonton. Penonton tak hanya memadati jalur karnaval, namun juga menonton secara live dari rumah dengan menggunakan fasilitas streaming. Vidio.com saja mencatat penonton mencapai 18 ribu orang.
Di luar kesuksesan penyelenggaran itu, Wali Kota Bontang mengapresiasi peserta dan panitia karena telah menyajikan ragam budaya di Indonesia dalam prespektif yang berbeda. Budaya tak lagi monoton namun menjadi sajian yang indah.
"Saya mengapresiasi peserta dan panitia karena betul-betul mengedukasi kita semua tentang keanekaragaman budaya dan suku yang ada di Indonesia. Sekaligus bagaimana menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat Bontang untuk terus menjaga budaya-budaya itu," kata Basri Rase usai acara Bontang City Carnival, Sabtu (21/10/2023).
Hampir semua organisasi kebudayaan dan kedaerahan ikut dalam karnaval tahun ini. Mereka ingin menunjukkan kebanggaannya sebagai pemilik budaya.
"Kita bisa melihat dari keikutsertaan ini, hampir semua suku ada. Di BCC memperlihatkan masyarakat dengan budaya masing-masing dan ditunjukkan dengan segala kebanggaannya," ujar Basri.
Mengapa Bontang begitu banyak suku dan budaya? Basri menyebut karena Kota Bontang merupakan kota industri.
"Hampir semua suku ada di sini. Bontang adalah kota industri. Sudah barang tentu seperti pepatah di mana ada gula di sana ada semut. Kebetulan bontang adalah kota industri yang mendatangkan banyak pekerja, tentu semua suku ada di sini. Dan tergambar dari BCC ini, semua suku ada, mulai dari aceh sampai papua," papar Basri.
Wisata dan budaya, sambungnya, adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan di Indonesia. Dengan upaya peningkatan sektor pariwisata, maka sektor UMKM juga akan terdampak secara ekonomi.
"BCC juga tentu banyak meningkatkan perekonomian daerah. Saya tadi berbincang dengan beberapa paguyuban yang hadir. Mereka tidak dapat lagi baju sewaan di Bontang ini. Termasuk make up tidak ada lagi. Bahkan tidak ada lagi kamar hotel kosong, semua terisi," ujarnya.
Basri yakin, Bontang akan berkembang lebih baik di sektor wisata. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki kota ini punya pembeda dari wilayah lain di Indonesia.