BPPTKG Sebut Guguran Lava Gunung Merapi Fenomena Biasa Terjadi

Merdeka.com - Guguran lava kembali terjadi di Gunung Merapi pada Minggu (16/12) malam sekitar pukul 19.08 WIB. Guguran lava Gunung Merapi ini mengarah ke Kali Gendol dengan jarak luncuran sejauh 300 meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, mengatakan fenomena guguran lava hal yang biasa terjadi. Menurut Hanik saat ini Gunung Merapi sedang memasuki fase pertumbuhan kubah lava baru sehingga guguran lava yang terjadi pada Minggu (16/12) kemarin adalah fenomena biasa.
"Itu (guguran lava) sebenarnya hal yang biasa, fenomena biasa pada saat terjadi pertumbuhan kubah lava. Sebenarnya guguran lava sudah terjadi sejak 22 Agustus," ujar Hanik saat dihubungi, Senin (17/12).
Hanik mengungkapkan, guguran lava Gunung Merapi telah terjadi sejak lama. Hanya saja selama ini guguran lava arahnya ke dalam kawah dengan arah dominan ke barat laut dan sesekali ke arah tenggara.
Saat ini, kata Hanik, status Gunung Merapi masih berada di level waspada atau level II. Pada status waspada ini masyarakat tidak diperbolehkan beraktivitas diradius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Hanik menjabarkan jika saat ini belum ada potensi lahar dingin di Gunung Merapi. Hanik menyebut jika saat ini volume kawah Merapi mencapai 10 juta meter kubik. Sedangkan untuk volume kubah lava di Merapi, kata Hanik baru mencapai 350 ribu meter kubik, dengan pertumbuhannya hanya sekitar 2-3 ribu meter kubik per harinya.
"Sekali lagi, ini volumenya kecil sekali. Saya ingatkan bahwa pertumbuhan kubah lava Merapi (biasanya) 20 ribu meter kubik per hari, ini hanya 3 ribu. Bahkan 2016 itu sampai ratusan ribu meter kubik per hari. Jadi artinya ini masih sangat kecil," tutup Hanik.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya