Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Brimob minta dilatih raider Kopassus, ini kata eks Panglima TNI

Brimob minta dilatih raider Kopassus, ini kata eks Panglima TNI HUT Brimob ke-67. ©2012 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan setuju terkait permintaan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti agar Kopassus memberikan latihan Raider kepada Satuan Brimob Polri. Namun latihan bukan kemampuan Raider yang semestinya dimiliki oleh Kopassus.

Pelatihan yang akan diberikan TNI pada Brimob yaitu kemampuan bertahan hidup di hutan dan di gunung yang diperlukan Brimob untuk pengejaran teroris. Bukan kemampuan Combater atau Raider.

Menanggapi hal tersebut, Jenderal (Purn) TNI Moeldoko mengatakan permintaan pelatihan Raider tersebut baru pertama kali. Pada massa ia menjabat Panglima TNI tak pernah ada latihan tersebut.

"Baru kali ini itu, saya pikir saya tidak mau mengomentari itu," kata Moeldoko usai diskusi pertahanan perbatasan di Suprana Institute, Mall Of Indonesia Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (6/8).

Dia pun tak mau membandingkan kebijakan TNI yang memperbolehkan latihan tersebut.

"Dilihat dari kepentingannya, Brimob kan bukan kombatan, dan pertimbangan masing-masing pejabat sekarang, zaman sekarang berbeda dengan zaman saya," kata dia.

Untuk diketahui, permintaan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti agar pasukan Brimob dilatih TNI mendapat respons positif dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Meski belum disampaikan secara resmi, namun rencana tersebut nampaknya akan menjadi kenyataan.

"Disetujui untuk latihan survival dan latihan penjejakan di hutan, bukan raider," tegas Panglima TNI di hadapan wartawan dan ratusan perwira tinggi di lingkungan Polri, Selasa (28/7) kemarin.

Pernyataan Panglima soal persetujuannya segera direspon oleh TNI Angkatan Darat. Mereka segera mempersiapkan materi-materi untuk diberikan kepada pasukan Brimob.

"Prinsipnya kemarin kita dengar, kita tahu di media Panglima menyampaikan itu. Kami sudah siapkan, kami langsung respon dan kita siapkan itu untuk dilatih Kopassus. Tapi jawaban surat itu sendiri belum. Tapi yang jelas sudah siapkan kalau diizinkan dan hanya materi survival," jelas Kadispenad Brigjen Wuryanto.

Mengenai lokasi latihan, Wuryanto mengatakan tempat bisa disesuaikan dengan hasil koordinasi antara kedua belah pihak. Pasukan Brimob dapat menggunakan fasilitas Pusdik Passus di Batujajar, Bandung, atau menggunakan fasilitas milik Polri.

"Jadi daerah latihan survival, di mana saja itu bisa. Karena kita yang akan melatih Kopassus. Bisa di daerah latihan Kopassus. Mungkin juga daerah latihannya Brimob dengan pelatihnya dari kopassus. Tergantung dari koordinasinya bagaimana," ungkapnya.

TNI AD juga tidak akan memberikan materi-materi lain di luar survival. Lama waktu pelatihan yang diberikan akan berlangsung selama satu minggu, dan bisa lebih tergantung situasi yang dihadapi.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP