Brimob Sumbar Kabur saat Tugas di Papua, Psikolog Nilai Ada Sistem yang Tak Jalan

Merdeka.com - Seorang anggota Brimob Polda Sumatera Barat (Sumbar) Brigadir AY telah kabur atau meninggalkan tugasnya saat berada di tempat tugasnya di Base Camp Mile 39 objek vital Freeport, Papua. Alasan kaburnya Brigadir AY karena mengaku adanya masalah keluarga.
Menanggapi hal itu, Reza Indragiri selaku Psikologi Forensik tidak membenarkan apa yang telah dilakukan oleh Brigadir AY tersebut.
"Apa pun alasannya, pada dasarnya meninggalkan tugas tidak bisa dibenarkan, dengan asumsi bahwa kaburnya yang bersangkutan disebabkan adanya masalah keluarga," kata Reza Indragiri saat dihubungi, Senin (7/6).
Menurutnya, dengan adanya kejadian tersebut perlu adanya memperhatikan psikologis serta kesehatan seorang anggota yang akan diperbantukan ke wilayah lain. Namun, perhatian itu dilakukan bukan disaat ditugaskan ke wilayah lain melainkan dalam kegiatan sehari-harinya.
"Ini sesuai dengan salah satu isu kepolisian yang sudah saya angkat sejak bertahun-tahun silam. Bahwa, ketika personel berperilaku bermasalah, boleh jadi sedikit banyak ada kontribusi lembaga terhadap, katakanlah memburuknya kondisi personel tersebut. Di kalangan polisi memang kerap berkembang subkultur pengingkaran," jelasnya.
"Mereka harus menutup-nutupi segala masalah yang ada. Pengakuan capek, takut, sedih dan sejenisnya harus diredam, ditutupi dengan, 'Siap. Delapan enam. Perintah, Komandan'," sambungnya.
"Walau bagaimanapun mereka punya kondisi yang berfluktuasi. Sementara, penugasan khusus butuh vitalitas tinggi. Kita tentu ingin operasi khusus berjalan dengan baik, antara lain berkat dukungan personel yang juga dalam kondisi prima. Sekali lagi, kondisi mereka jangan ditinjau hanya menjelang keberangkatan," sambungnya.
Oleh karena itu, ia ingin perlu ada perhatian yang khusus terhadap seorang anggota atau personel. Karena, kepolisian dinilainya merupakan lembaga atau organisasi yang mempunyai tingkat stres tertinggi.
"Jika tidak terkelola, bisa mewujudkan ke perilaku desersi, membangkang, apatisme, dan kekerasan (baik terhadap diri sendiri maupun pihak lain)," ujarnya.
Audit Sistem Lembaga
Dengan adanya kejadian ini, ia ingin agar pemeriksaan juga dilakukan terhadap lembaga yang telah memberikan tugas kepada Brigadir AY.
"Jadi, idealnya, pemeriksaan tidak hanya dilakukan terhadap personel yang kabur tersebut. Sejauh apa atensi lembaga terhadap yang bersangkutan juga perlu diaudit. Siapa tahu ada sistem yang tidak berjalan atau fungsi kepemimpinan yang tidak ditegakkan," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya