Buaya Besar di NTT Ditangkap Usai Mangsa Babi dan Sapi
Merdeka.com - Seekor buaya muara berukuran besar yang sering muncul dan memangsa ternak berhasil ditangkap warga Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (20/12).
Buaya jantan itu kini telah dievakuasi ke rumah seorang warga bernama Polos Kuanaben, sambil berkoordinasi dengan tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT.
"Minggu kemarin buaya yang ditangkap itu memangsa seekor babi. Kemudian kemarin satu buaya ini kembali memangsa satu ekor sapi tambun, sehingga buat warga geram," kata Kepala Desa Soliu Markus Akulas, Rabu (21/12).
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
Menurut Markus Akulas, empat warga kemudian menjerat buaya muara itu menggunakan tali nilon.
Bangkai sapi yang tersisa diumpan lagi ke buaya yang diduga sedang lapar tersebut. Tidak menunggu lama, buaya langsung menyambar umpan dan masuk ke dalam jerat.
Setelah reptil air itu masuk dalam perangkap, warga kemudian menutupi matanya menggunakan kain, lalu mengikat mulut serta kaki dan tangan untuk dievakuasi ke tengah permukiman.
"Kami berharap pihak terkait dalam hal ini BBKSDA NTT bisa datang untuk segera evakuasi reptil air ini ke tempat yang aman," tutup Markus Akulas.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaTiga warga di Desa Terusan Laut, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, nekat beternak buaya dalam rumah mereka.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaApapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca Selengkapnya