Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Busyro sebut aksi 2 Desember tak jelas, beda dengan 4 November

Busyro sebut aksi 2 Desember tak jelas, beda dengan 4 November Demo 4 November. ©2016 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Ormas Muhammadiyah memiliki sikap berbeda dalam menghadapi aksi massa yang bakal digelar 25 November dan 2 Desember mendatang. Aksi itu dinilai semakin tidak jelas, sehingga warga Muhammadiyah tidak lagi perlu mendukung ikut turun jalan.

"Agendanya kan nggak jelas. Sesuatu yang tidak jelas, kenapa diikuti," tegas Busyro Muqoddas, Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah di Omah Munir, Kota Batu, Selasa (22/11).

Kata Busyro, aksi 25 November dan 2 Desember berbeda dengan aksi 4 November lalu. Karena itu, Muhammadiyah pun berbeda dalam mengambil sikap.

"Kalau kemarin kan jelas, itu pun Muhammadiyah tidak resmi, bahkan melarang warganya membawa atribut," tegasnya.

Aksi pertama dan kedua menuntut penanganan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pasca aksi tersebut penegak hukum telah menetapkan Ahok sebagai tersangka. Saat sekarang proses hukumnya sedang berjalan.

Namun demikian, Busyro mengaku tidak dapat melarang warga Muhammadiyah yang tetap datang dalam aksi tersebut. Keputusan yang menyangkut sikap pribadi diserahkan kepada masing-masing.

"Soal warganya ada yang ikut itu tidak bisa dilarang. Sama saja, NU juga ada yang ikut. Tapi agendanya (yang lalu) kan jelas," terang dia.

Busyro juga mengungkapkan, sebatas mendengar adanya isu-isu menyangkut upaya menjatuhkan pemerintahan yang sah. Pihaknya menilai keluar rel dan melenceng, jika aksi tersebut berupaya menjatuhkan pemerintahan Joko Widodo.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP