Buya Syafii Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Penganut Teologi Maut
Merdeka.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif angkat bicara mengenai kasus pemboman bunuh diri di Polrestabes Medan. Menurut Buya Syafii para pelaku pemboman bunuh diri ini adalah penganut aliran teologi maut.
"Kelompok-kelompok ini memang yang terpapar oleh suatu ideologi yang sesungguhnya ideologi yang sedang bangkrut. Ideologi yang saya katakan itu teologi maut. Teologi maut itu isinya berani mati karena tidak berani hidup," ujar Buya Syafii di Sleman, Jumat (15/11).
Pendekatan Variatif Tangani Aksi Terorisme
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku penembakan di Polres Solok Selatan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Siapa Tokoh Besar Muhammadiyah dari Minangkabau? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
Buya Syafii menilai masih maraknya kasus terorisme di Indonesia tak lepas dari pendekatan hukum yang dipakai pemerintah. Pemerintah diminta Buya Syafii agar lebih variatif dalam mencari pendekatan-pendekatan saat menangani aksi terorisme.
"Ya memang pendekatannya (penangan terorisme) jangan semata-mata pendekatan hukum ya. Jangan semata-mata pendekatan militer, polisi," papar Buya Syafii.
Buya Syafii mengapresiasi pendekatan yang dilakukan oleh BNPT dalam penanganan masalah terorisme. BNPT dinilai Buya Syafii tak hanya menggunakan pendekatan hukum namun juga pendekatan lainnya dalam penanganan terorisme.
"Tiru pendekatan yang dilakukan oleh Kepala BNPT. Itu ada pendekatan sisi lain, pendekatan hati dan sosial ekonomi," tutup Buya Syafii.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto buka suara mengenai Pasmpampres Praka Riswandi Manik dan 2 anggota TNI yang menculik dan menyiksa pemuda Aceh Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaPAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.
Baca SelengkapnyaKepala Pengadilan Militer akan menetapkan majelis hakimnya untuk menyidangkan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat mengucapkan sumpah, ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah berdiri di antara anggota TNI.
Baca SelengkapnyaSempat terjadi keributan saat komplotan Praka RM menculik korban
Baca SelengkapnyaHj Uma menceritakan detik-detik pertemuannya dengan para tersangka yang ternyata telah mengenalnya.
Baca SelengkapnyaZ merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.
Baca SelengkapnyaPomdam Jayakarta akan menerapkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana kepada Paspampres dan 2 TNI pembunuh Imam Masykur
Baca SelengkapnyaViral video merekam ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah yang disumpah di atas Alquran.
Baca SelengkapnyaJulius juga menyampaikan ketiga prajurit TNI termasuk satu anggota Paspampres Praka RM dipastikan akan dipecat dari kesatuannya.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca Selengkapnya