Cari kepiting, warga temukan granat aktif di sungai Tanjung Pilawang
Merdeka.com - Sejumlah warga di Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) menyerahkan granat nanas yang masih aktif kepada aparat TNI di Koramil 1508-01/Tobelo.
Penemuan granat sendiri diawali dengan adanya dua orang warga Desa Gura, Roni Madelu dan Roditia Panganton yang sedang mencari Kepiting. Roni menemukan granat yang diduga masih aktif tersebut di aliran sungai sekitar pantai Tanjung Pilawang Desa Gura Kecamatan Tobelo.
Tiba-tiba tanpa sengaja menginjak benda asing yang semula dikira kaleng akan tetapi setelah diperhatikan ternyata sebuah granat nanas. Karena bingung bercampur panik yang bersangkutan langsung memasukkan granat tersebut ke dalam kantong plastik dan menyerahkannya ke Babinsa Koramil 1508-01/Tobelo yang berdomisili di sekitar daerah Tanjung Pilawang.
-
Kenapa bejana keramik tersebut digunakan sebagai granat? Bejana-bejana ini digunakan sebagai granat saat Perang Salib. Granat ini dilemparkan ke benteng Tentara Salib yang menghasilkan suara ledakan yang sangat keras dan kilatan cahaya terang.
-
Dimana objek misterius itu terdeteksi? Tiba-tiba benda misterius itu terdeteksi melewati Bulan.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Apa yang ditemukan pria itu? Seorang pria asal Australia bernama David Hole tidak sengaja menemukan benda aneh saat ia sedang menggali emas. Penemuannya itu diketahui sejak 2015 dan melebihi emas yang sedang dicarinya. Apa yang ia temukan? Mengutip Indy100, Senin (27/11), David saat itu sedang menggali emas di Maryborough Regional Park, dekat Melbourne.
-
Siapa yang menemukan senjata itu? Tombak Schoningen yang ditemukan di Jerman pada 1990-an mengungkap banyak informasi tentang bagaimana kehidupan manusia Neanderthal.
Selanjutnya granat temuannya tersebut dibawa dan diserahkan kepada Piket Koramil 1508-01/Tobelo Serma Ramal Nakul.
Dandim 1508/Tobelo Letkol Kav Tri Sugiarto, Selasa (27/2), membenarkan adanya penyerahan granat dari masyarakat kepada Babinsa jajarannya.
Granat itu diduga granat tersebut masih aktif karena kondisi badannya masih utuh dan terdapat detonator pada bagian atas serta cincin pemicu.
Dandim sangat mengapresiasi tindakan warga masyarakat yang telah menyerahkan granat tersebut. I mengimbau, apabila ada masyarakat yang menemukan atau masih menyimpan dan mengetahui keberadaan senjata maupun bahan peledak lainnya agar segera melaporkan dan menyerahkan kepada aparat keamanan.
Saat ini granat tersebut sudah diamankan di Gudang Muhandak Kodim 1508/Tobelo dan pada kesempatan pertama akan segera diserahkan ke Denpal 16-12-01 Ternate.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah granat latihan ditemukan di sepatu warga di Garut
Baca SelengkapnyaSarno kemudian membawa granat itu menggunakan sepeda motor, dengan terlebih dahulu dibungkus dengan kain dimasukkan dalam kardus.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang dikagetkan dengan temuan sekantong plastik. Plastik tersebut berisi peluru dan granat di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaWisata Laguna Kalondes berlokasi di daerah Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaWaduh, kalau begini dilanjutin lagi enggak ya makannnya?
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaSejumlah benda diduga bom rakitan tersebut akhirnya diamankan tim Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Unit Inafis Polres Poso.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaSementara itu, teman Udin sekaligus ojek online, Mumu, menimpali bahwa jumlah ikan yang hanyut mencapai ratusan.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaDede Inoen menemukan pantat ayam alias tunggir di pinggir sungai dan langsung dimasak sate dan dilahap hanya menggunakan nasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca Selengkapnya