Cari makanan ternak, Sudania ditemukan tewas mengenaskan di Jembrana
Merdeka.com - Warga di Lingkungan Munduk Anyar, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, dibuat geger dengan ditemukannya sosok mayat laki-laki dengan kondisi mengenaskan, Jumat (11/11).
Korban yang diketahui bernama Nyoman Sudania (50) adalah seorang petani asal banjar setempat ditemukan dalam kondisi wajah hancur. Korban ditemukan tewas di kebun milik Wayan Dana.
Guru Nyoman Wija (50) dan Komang Mudastra (36), saksi yang tinggal berdekatan dengan rumah korban menuturkan, sehari sebelumnya korban diketahui pamitan akan mencari pakan ternak di tegalan. "Sore kemarin saya sempat lihat dan dengar korban pamitan kepada ibunya sambil berteriak dari halaman rumah. Katanya mau cari rumput, biasa untuk makan ternak," tutur Wija.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Dimana mayat ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Dimana mayat pria itu ditemukan? Kisah dimulai ketika mayat pria tersebut ditemukan di samping jalur kereta api di Sofia pada tanggal 3 September.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Keluarga korban dan beberapa tetangga sempat mencari korban semalam lantaran tidak ada kabar dan tidak kembali ke rumah. Korban baru ditemukan Jumat (11/11) siang.
"Saat ditemukan mayat korban dalam posisi tertelungkup, sekitar 400 meter ke arah barat dari rumah korban," terang Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak A Sooai mendampingi Kapolsek Mendoyo Kompol A A Sukasana .
Menurut Yusak, dari hasil olah tempat kejadian perkara ditemukan adanya banyak luka-luka tanda kekerasan pada tubuh korban. "Korban saat ditemukan menggunakan celana training warna merah, memakai sepatu boat, membawa pisau dan karung untuk tempat makanan ternak. Terdapat luka parah di bagian kepala dan wajah korban. Untuk mengetahui lebih lengkap kita tunggu hasil keterangan dari tim untuk pengambilan visum. Untuk autopsi masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga," imbuh Yusak.
Lanjut Yusak, dugaan sementara korban yang masih lajang ini meninggal karena tertimpa buah kelapa kering dengan ketinggian di perkirakan 15 meter jatuh tepat mengenai bagian kepala dan muka korban, sehingga korban meninggal di TKP.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaBanyak ditemukan luka pada tubuh mayat yang ditemukan tergeletak itu.
Baca SelengkapnyaBerawal Air Rumah Keruh dan Berbau, Sutrisno Kaget Temukan Ada Mayat dalam Toren Sudah Membusuk
Baca SelengkapnyaJasad tersebut diketahui warga sekitar setelah tercium bau busuk dari dalam warung tersebut.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat adanya kerangka manusia dalam posisi terlentang tergeletak di lahan kosong.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Nyoman Sukena terancam 5 tahun pidana dan sidang untuk perkara ini sudah digelar pada 29 Agustus lalu
Baca SelengkapnyaSeorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa sapi lepas terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah hingga membuat panik warga. Begini momen selengkapnya.
Baca SelengkapnyaKorban diduga merupakan mantan Bupati Jembrana, Bali, periode 1980-1990 yaitu Ida Bagus Ardana dan istrinya, Bu Ardana
Baca Selengkapnya