Cegah anak merokok, orang tua diajari cara pencegahannya

Merdeka.com - Lembaga Youth Smoking Prevention (YSP) dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, menunjukkan eksistensinya meminimalisir budaya merokok di kalangan pelajar. Lembaga ini menggelar workshop bagi orang tua murid dari 12 Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Surabaya, yang diketahui gemar merokok.
Selain materi bahaya rokok, YSP yang bekerjasama dengan Laboratorium Pengembangan Ekonomi Pembangunan FEB Unair tersebut, juga menggelar simulasi dan game bagi para orang tua murid.
"Ini hanya sharing informasi saja. Mereka kan memiliki pengalaman yang berbeda-beda terkait anak-anaknya yang suka merokok. Dari permainan itu, mereka akan menemukan pesan-pesan khusus, yang bisa diambil," terang Ketua Pelaksana YSP, Ni Made Sukartini di sela workshop, Sabtu (13/4).
Menurut Ni Made, peran orang tua sangat penting dalam upaya pencegahan merokok oleh para pelajar. "Oleh karena itu, sangat penting melakukan gerakan penyadaran dan penguatan peran orang tua dalam upaya pencegahan budaya merokok bagi pelajar."
Dalam kegiatannya, panitia membuat semacam permainan, kemudian para orang tua murid diajak untuk melakukan kajian psikologi mengenai alasan pelajar yang gemar merokok di usia sekolah.
"Ini hanya sebuah permainan saja. Sebelum memulai permainan ini, kami juga memberikan materi-materi berupa kajian psikologi tentang bagaimana berkomunikasi dengan anak-anak mereka yang suka merokok," sahut Heksa Sari, Prohect Officer Modernisator.
Sebelumnya, pada bulan Maret lalu, YSP juga menggandeng Sanggar Alang-Alang Surabaya untuk melakukan pelatihan di tingkat pelajar agar mampu mengomunikasikan bahaya merokok terhadap teman-teman sebayanya.
Dalam catatan YSP, pasca melakukan penelitian di Surabaya setahun lalu, terdapat 12,89 persen pelajar SMP dan SMA yang mengaku telah menjadi perokok aktif. 14,3 persen mengaku pernah merokok, 27 persen ditawari keluarga mereka untuk merokok dan 63 persen mengaku karena melihat orang tua mereka suka merokok.
"Output kegiatan workshop peran orang tua dalam pencegahan merokok pelajar ini, orang tua akan mendapat informasi yang benar tentang bahaya merokok dan menyadari pentingnya melakukan pencegahan," tandas Heksa. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya