Cerita Demo Pelajar di Medan, Bawa G-String Sampai Nangis Ditangkap Polisi
Merdeka.com - Sejumlah hal unik terjadi dalam unjuk rasa pelajar di sekitar Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Jumat (27/9). Mereka menulis tuntutan dengan sangat vulgar, ngeles saat ditangkap, hingga bawa pakaian dalam wanita model g-string.
Sejumlah tuntutan disampaikan ratusan pelajar itu. Mereka membawa poster menolak RUU KUHP. Namun ada pula poster dengan tulisan sangat vulgar. Ada pula yang meminta agar ganja dibebaskan.
Selain tulisan vulgar, ada pelajar yang tertangkap kamera membawa g-string. Pakaian dalam itu diangkat tinggi layaknya poster. Fotonya kemudian beredar di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tindakan para siswi yang protes larangan jilbab? Sebagai bentuk protes, para siswi membakar buku-buku latihan mereka dan menuntut hak untuk mengenakan pakaian Muslim dan meminta teman-teman mereka untuk mencoba jilbab secara langsung di jalan.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Kejadian unik lainnya terjadi saat polisi mengejar para pelajar kocar-kacir ke sejumlah lokasi. Ada yang yang masuk ke warung nasi di Simpang Jalan Imam Bonjol dengan Jalan Listrik.
Polisi mengejar pelajar hingga ke warung itu. Mereka curiga pada 2 remaja yang berseragam pelajar tengah duduk di sama.
Ngumpet Dicari Polisi
Saat akan diamankan kedua bocah itu mencoba berkilah. "Kami mau jumpai abang ini, Pak," kata seseorang pelajar sambil menunjuk seorang pria dewasa di sebelahnya.
Pria yang ditunjuk kebingungan. Petugas pun langsung mengamankan para pelajar itu dan diboyong ke Gedung DPRD Sumut. "Jangan tangkap saya, Pak. Tolong," kata pelajar itu.
Seorang pelajar lain juga berkilah tidak ikut demonstrasi. "Saya nggak ikut demo, Pak. Ini saya lagi sama Bapak saya," katanya sambil menunjuk pria dewasa di sampingnya.
Pria yang ditunjuk spontan membantah. "Bukan. Bukan anak saya dia," katanya.
Begitu si Bapak membantah, pelajar yang mengenakan seragam SMP itu pun tak bisa mengelak. Saat diamankan, dia menangis memohon agar dilepas.
Para pelajar ini ditempatkan dalam satu ruangan dekat lobi kantor DPRD Sumut. Di tempat itu terdapat puluhan pelajar.
"Ada ratusan pelajar yang kita amankan. Kita boyong ke Mako Brimob Polda Sumut dan Mapolrestabes Medan," kata Kasat Sabhara Poltestabes Medan AKBP Sonny W Siregar.
Kapolrestabes Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, para pelajar itu akan dilepaskan. "Namun orang tuanya harus datang menjemput," ucapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan pelajar yang tak sekolah dan mesum di gedung kosong.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaPolisi kini masih mendalami kejiwaan tersangka tersebut.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaPara pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca Selengkapnya