Cerita Iyan, Suporter Indonesia yang Ditahan di Malaysia
Merdeka.com - Suporter Indonesia Iyan Ptada Wibowo yang ditahan oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM) akhirnya tiba di Denpasar, Bali, Senin (25/11) malam. Kedatangannya disambut oleh Suporter Indonesia Pulau Bali (SIPB) di Jalan Pemuda, Denpasar, Bali.
Iyan sebelumnya berangkat dengan rekannya Rifki Chorudin dari Malaysia setelah sempat ditahan dan akhirnya dibebaskan. Sementara Andre, masih ditahan oleh Polisi Diraja Malaysia. Dengan menangis, Iyan memeluk para rekan suporter yang telah menunggu sejak tadi.
"Selama kami di sana, Alhamdulillah polisi di sana baik. Intinya kita mau komperatif dan mudah-mudahan kawan kami (Andre) di sana segera bebas," katanya, Senin (25/11).
-
Siapa yang mengajak suporter untuk mendukung Timnas Indonesia? Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengajak para suporter untuk mendukung timnya dengan penuh semangat.
-
Siapa yang memberikan dukungan penuh untuk Timnas Indonesia? Timnas Indonesia tak pernah sendiri karena masyarakat selalu memberi dukungan dengan berbagai macam cara.
-
Siapa yang kasih dukungan Sobat? Program ini mendapat sambutan positif dari para wali murid. Bupati Ipuk Dorong Sekolah Parenting Diterapkan ke Desa
-
Dukungan apa yang diberikan? Dalam kesempatan itu, para relawan memainkan lakon berjudul 'Gatotkaca Wisuda' dengan harapan Ganjar bisa memenangi Pilpres 2024.
-
Siapa yang mendukung Andre saat menghadapi masalah rumah tangga? 'Alhamdulillah banyak pihak yang dukung, karena ini kan sudah ranah pribadi. Tentu saya yang lebih tahu. Jadi teman-teman sifatnya mendukung aja,' pungkasnya.
-
Bagaimana tanggapan penggemar Timnas Indonesia? Hasil pertandingan itu menimbulkan kekecewaan dan kemarahan di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Banyak yang beranggapan bahwa kemenangan Timnas Indonesia telah dirampas.
Dia mengungkapkan, status yang dibuat Andre tidak berniat meneror. Ia juga berterimakasih kepada para suporter Indonesia yang ada di Malaysia karena selama ditahan ikut membantu segala keperluan dirinya.
"Saya tidak lupa juga, saya keluar seperti ini pun (karena) teman aliansi suporter Indonesia (di) Malaysia yang ada di sana. (Mereka) itu iuran, patungan sewa pengacara di sana dan bayar akomodasi dan lain-lain. Sampai tiket pesawat kami yang (hangus)," imbuhnya.
Dukungan WNI di Malaysia
Iyan juga berterimakasih kepada Ultras Malaya, yang saat itu juga turut menjenguknya. Ia menyebutkan, bahwa sebenarnya musuh suporter Indonesia adalah 'casual' Malaysia.
"Ternyata musuh kita itu bukan Ultras Malaya tapi casual yang pecundang. Nantangin berkelahi, di samperin ternyata tidak taunya polisi yang datang," ungkapnya.
Dia menceritakan, dirinya ditangkap bersama dua rekannya yakni Rifki Chorudin dan Andre atas dasar status Andre yang sifatnya bercandaan dan mereka baru tau ketika sampai di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Iyan menerangkan, pada saat mereka masuk tiba-tiba si Andre ditangkap. Kemudian, Iyan mengejar karena dia mengira suporter casual Malaysi.
"Saya kira anak casual langsung saya kejar karena yang nangkap kan pakai baju kasual. Saya kejar, saya tanya 'Ada apa tuan, teman saya ini mau diapain'," kata Iyan pada petugas yang menangkap Andre.
Namun, petugas itu balik bertanya pada Iyan. "Kamu siapa?". Iyan menjawab bahwa dirinya adalah kawan Andre.
Kemudian petugas itu mengatakan,"Kalian rombongan dari Bali yah,?". Iyan menimpali dengan berkata "Iya". "Ayo kamu ikut juga. Kamu Iyan kan," kata petugas itu memastikan nama Iyan.
"Polisi di sana bilang mau wawancara aja, mau informasi tidak taunya kami di bawa ke kantor," ungkap Iyan.
Iyan juga mengungkapkan, bahwa saat itu dirinya dengan dua rekannya ditahan dalam satu ruangan.
"Kami dimasukin ke lokap (Bilik Tahanan) 3, bareng narapidana dari Korea sama Cina. Karena dia risih, kita diusir ke lokap 6. (Namun) lokap 6 penuh, kita diover ke lokap 4, disitulah kami menetap selama 6 hari," jelas Iyan.
Saat ditanya selama 6 hari apa saja aktivitasnya, Iyan enggan menyebutkan karena dia takut pernyataannya akan membuat mereka di Malaysia tersinggung dan berimbas pada Andre.
"Saya tidak mampu bercakap lebih, saya takut saudara saya diapa-apain di sana. Saya tidak mau nanti di sana tersinggung atau apa. Yang jadi bulan-bulanan teman (Andre). Saya tidak mau," tuturnya sambil berlinang air mata.
KBRI Bantu Pemulangan Iyan
Iyan, juga berterimakasih banyak kepada KBRI yang ada di Malaysia karena ikut membantu dia selama ditahan di Malaysia. Namun, Iyan geram kepada organisasi PSSI karena mereka tidak merasa bertanggung jawab saat suporter Indonesia butuh bantuan.
"Saya berterimakasih kepada KBRI bukan kepada PSSI. Ini ajang sepak bola, kita dukung sepakbola Indonesia. Kenapa saat kita ada masalah PSSI kabur. Katanya, mau menyelesaikan masalah, tapi hilang seketika, mana tanggung jawab Menpora, mana tanggungjawab PSSI. Tidak ada," ungkapnya.
"Kita dukung dari hati, saya minta perubahan PSSI harus lebih baik lagi. Harus (PSSI) punya etika moral dan punya hati untuk suporter yang mendukung dari hati. Kita datang ke sana tidak ada biaya dari PSSI. Kami sendiri, teman kami sampai hutang, sampai gadai BPKB dan lain-lain. Itu demi lambang Garuda di dada," ujarnya.
Sementara Irwanda Bitikaka selaku Sekertaris SIPB menyampaikan, bahwa Iyan tadi dijemput di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Sementara, Rifki Chorudin sudah turun di Jakarta dan langsung bertemu keluarganya di sana.
Irwanda juga mengungkapkan, untuk rekannya si Andre yang masih ditahan di Malaysia. Pihaknya, akan terus mengupayakan agar bisa bebas dan kembali ke Indonesia.
"Itu nanti kami akan diskusikan dengan teman-teman. Upaya apa nanti yang akan kami lakukan selanjutnya. Kita akan melakukan diskusi bersama dengan pihak-pihak terkait buat rekan kami disana. Kami akan melakukan tindakan agar segera dibebaskan," ujarnya.
Seperti diberitakan, tiga suporter asal Indonesia ditahan Polisi Diraja Malaysia 1(PDRM) menjelang pertandingan Indonesia vs Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11).
Tiga suporter yang ditahan adalah Andreas Setiawan, Iyan Ptada Wibowo dan Rifki Chorudin yang berasal dari Bali. Mereka ditahan karena diduga Andre membuat status teror bom di media sosial.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka rela membeli tiket untuk penonton Arab Saudi demi bisa menyaksikan langsung.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia telah tiba di Bahrain untuk menjalani laga lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca SelengkapnyaViking menjenguk korban sekaligus mewakili teman-teman bobotoh memohon maaf secara langsung kepada korban.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia berusaha meraih hasil positif dalam dua pertandingan lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung bulan ini.
Baca SelengkapnyaPenampilan Anang bersama Ashanty menyanyikan lagu di momen tersebut mendapat reaksi luas di masyarakat.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia akan bersua Australia dalam laga kedua Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI mengatakan, Pamen tersebut sudah bersahabat lama dengan Ivan.
Baca SelengkapnyaBeri dukungan untuk Timnas Indonesia lewat kata-kata motivasi berikut ini.
Baca SelengkapnyaDito juga memastikan tak akan ada ancaman yang bakal diterima tim Bahrain ketika di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAri memastikan akan kooperatif dengan proses hukum. Hanya saja, pihaknya meminta alasan yang jelas kepada Kejaksaan mengapa menahan Indra.
Baca SelengkapnyaJay Idzes bangga bisa menjadi kapten Timnas Indonesia. Ia meminta suporter untuk memberikan dukungan penuh ketika melawan Australia.
Baca SelengkapnyaTidak sedikit suporter Timnas Indonesia datang dengan beraneka atribut dan dandanan ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Baca Selengkapnya