Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Warga Lembantongoa Takut ke Kebun Usai Sekeluarga Dibunuh Anggota MIT

Cerita Warga Lembantongoa Takut ke Kebun Usai Sekeluarga Dibunuh Anggota MIT Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah,. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Satu keluarga di Desa Lembontongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh akhir pekan lalu. Belakangan diketahui pelaku diduga kuat anggota kelompok Mujahidi Indonesia Timur (MIT).

Peristiwa berdarah itu masih meninggalkan ketakutan buat masyarakat Desa Lembantongoa. Bahkan untuk beraktivitas di kebun saja, mereka juga was-was.

"Kami tidak berani pergi ke kebun, meski jaraknya tidak jauh dari rumah, sebab sangat khawatir dengan keamanan dan keselamatan jiwa kami," kata seorang warga inisial H yang juga seorang pengurus kelompok tani di Desa Lembantongoa. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (1/12)

Dia menceritakan, setelah kejadian yang membuat geger itu, warga Desa Lembantongoa sementara waktu memilih tinggal di rumah.

Padahal, katanya, untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari mereka selama ini dari hasil pertanian dan perkebunan. Hasil panen dijual dan uangnya digunakan untuk membeli berbagai barang/bahan kebutuhan sehari-hari.

"Tapi mau bagaimana lagi, lebih baik kami tidak ke kebun, dari pada jiwa kami terancam dari serangan teroris," kata H.

Hal senada juga diungkapkan J, warga Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo. Sejak peristiwa pembunuhan itu, masyarakat lebih memilih tinggal di rumah. Masyarakat lebih memilih untuk sementara tidak melakukan aktivitas di kebun, sebab masih takut akan keselamatan jiwanya.

Memang, katanya, sudah banyak aparat yang datang ke Desa Lembantongoa. Tetapi masyarakat masih resah dengan kejadian tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat (27/11) sekitar pukul 08.00WITA, sekelompok orang tak dikenal (OTK) yang diduga kuat adalah anggota MIT Poso melakukan penyerangan ke permukiman warga transmigrasi di wilayah tersebut.

Ada empat warga transmigrasi yang dibunuh dan beberapa rumah dibakar habis rata dengan tanah.

Warga berharap para pelaku bisa secepatnya dilumpuhkan oleh aparat TNI/Polri. Sehingga masyarakat bisa beraktivitas dengan aman untuk mempertahankan keberlangsungan hidup keluarganya.

Desa Lembantongoa hampir 100 persen adalah petani menanam berbagai komoditi seperti padi sawah, padi ladang,jagung, kedelai, tomat,cabe,pisang, ubi-ubian, kopi,cengkih dan kakao.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga

Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.

Baca Selengkapnya
Hidup di Antara Puluhan Rumah Kosong, Keluarga Ini Tinggal di Kampung Mati Cigerut
Hidup di Antara Puluhan Rumah Kosong, Keluarga Ini Tinggal di Kampung Mati Cigerut

Disaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Mati di Tengah Hutan Purbalingga, Kini Tinggal Sisakan Satu Keluarga
Mengunjungi Kampung Mati di Tengah Hutan Purbalingga, Kini Tinggal Sisakan Satu Keluarga

Para warga meninggalkan kampung itu sejak terjadi peristiwa longsor. Ditakutkan peristiwa serupa akan terjadi kembali.

Baca Selengkapnya
Miris Bocah Ini Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Makan Nasi Pakai Garam 'Terakhir Menu Pakai Telur di Bulan Puasa'
Miris Bocah Ini Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Makan Nasi Pakai Garam 'Terakhir Menu Pakai Telur di Bulan Puasa'

Sebuah keluarga yang memiliki dua bocah perempuan terpaksa harus tinggal di kampung mati tengah hutan dan setiap hari makan nasi pakai garam.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob

Dulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Melihat Keseharian Para Lansia di Kampung Terpencil Tengah Hutan Banyumas, Hidup Serba Sulit
Melihat Keseharian Para Lansia di Kampung Terpencil Tengah Hutan Banyumas, Hidup Serba Sulit

Sebuah kampung terpencil tengah hutan dihuni para lansia. Bagaimana kehidupan mereka di sana?

Baca Selengkapnya
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati di Gunungkidul, Kini Hanya Tersisa Dua Rumah di Puncak Bukit
Kisah Kampung Mati di Gunungkidul, Kini Hanya Tersisa Dua Rumah di Puncak Bukit

Ada seorang warga kampung yang hilang dan keberadaannya belum diketahui hingga kini.

Baca Selengkapnya
Bak Ada di Tahun 1980-an, Ini Cerita Unik Dusun Malangbong yang Letaknya di Tengah Hutan Bojonegoro
Bak Ada di Tahun 1980-an, Ini Cerita Unik Dusun Malangbong yang Letaknya di Tengah Hutan Bojonegoro

Berkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.

Baca Selengkapnya
Hanya Ada 13 Rumah, Kampung Terpencil di Tengah Hutan Banjarnegara Ini Super Bersih
Hanya Ada 13 Rumah, Kampung Terpencil di Tengah Hutan Banjarnegara Ini Super Bersih

Jarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer

Baca Selengkapnya