Cuaca Buruk, Puluhan Truk Ekspedisi Tertahan di Pelabuhan Bolok Kupang
Merdeka.com - Cuaca buruk berupa gelombang tinggi dua hingga empat meter terjadi di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibatnya angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang menutup sementara semua lintasan.
Penutupan sementara semua pelayaran itu dilakukan hingga batas waktu yang tidak tentu, sambil menunggu informasi terkini dari badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG).
Akibat penutupan itu, puluhan truk pengangkut sembako ke sejumlah pulau dan truk ekspedisi antar provinsi, masih tertahan di Pelabuhan Bolok, Kabupaten Kupang.
-
Bagaimana cuaca ekstrem diprediksi? Diperpanjangnya penutupan berdasarkan informasi prospek prakiraan hujan selama satu bulan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
-
Bagaimana hujan tak menentu terjadi di Indonesia? Semua faktor ini menyebabkan cuaca menjadi tidak menentu, dengan perubahan ekstrem dari panas yang menyengat hingga hujan deras dalam waktu singkat.
-
Bagaimana cuaca ekstrem mempengaruhi navigasi? Cuaca yang buruk kemudian mampu memicu disorientasi pada kapal maupun pesawat yang melintas. Faktor tersebut pun telah dikaji oleh para ilmuwan melalui rekaman data cuaca, laporan media massa, laporan terkait dan cacatan-catatan lain yang justru diabaikan pada zaman dahulu.
-
Kenapa hujan di Indonesia tidak menentu? Perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba. Selama masa ini, perubahan cuaca yang tidak menentu sering terjadi, seperti saat beralih dari musim kemarau ke musim hujan, dan sebaliknya.
-
Apa itu cuaca? Cuaca meliputi berbagai parameter seperti suhu udara, kelembapan, kecepatan angin, tekanan udara, dan jenis dan jumlah hujan.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
Suyono, salah satu pengendara truk ekspedisi tujuan Surabaya mengaku sudah tertahan di Pelabuhan Bolok sejak empat hari lalu. "Cuaca buruk ini yang buat kami belum bisa berangkat. Saya tujuan Surabaya melalui Labuan Bajo," ujarnya, Senin (2/1).
Kepala Dinas Perhubungan NTT, Ishak Nuka menjelaskan, cuaca saat ini tidak bisa diprediksi apalagi di laut. NTT yang merupakan wilayah kepulauan memang sangat mengandalkan laut untuk bepergian.
"Di laut yang sering kali cuacanya kita tidak bisa prediksi dan kita sebagai daerah kepulauan, memang sangat mengandalkan laut sehingga kewaspadaan itu yang harus ditingkatkan," ujarnya.
Menurut Ishak Nuka, penyeberangan ke beberapa pulau seperti Rote, Sabu, Alor dan wilayah Flores menggunakan kapal feri sedang ditutup sementara oleh ASDP, setelah menerima informasi cuaca dari BMKG.
"Memang soal cuaca ekstrem sulit diprediksi, sehingga masyarakat diimbau untuk terus update kondisi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG," katanya.
Peringatan cuaca buruk di wilayah NTT yang dikeluarkan BMKG tujuh hari ke depan menyatakan, masih ada potensi angin kencang dan gelombang tinggi. Nelayan diimbau untuk tidak melaut untuk sementara waktu.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut cuaca ekstrem dengan curah hujan ringan dan lebat hampir terjadi di seluruh wilayah Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaKapal itu itu membawa 50 kota suara, 40 bilik suara, serta 1 kardus C hasil dari 10 TPS.
Baca SelengkapnyaJumlah logistik yang didistribusikan sebanyak 205 kotak suara dan 51.305 plus dua persen surat suara
Baca SelengkapnyaKapal KM Parikudus yang membawa sekitar 30 penumpang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaPara nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.
Baca SelengkapnyaMundurnya pembangunan di IKN menyebabkan rencana Jokowi berkantor di IKN, yang diagendakan mulai Juli ini, tertunda.
Baca SelengkapnyaRibuan nelayan tradisional di Lebak Banten tak bisa cari nafkah akibat cuaca buruk. Begini kondisi mereka.
Baca SelengkapnyaKemacetan kendaraan mengular menuju kawasan Pelabuhan Merak
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca Selengkapnya