Curhat Menko Polhukam Mahfud MD, Pernyataannya Kerap Diadu Domba dengan Pejabat Lain
Merdeka.com - Menko Polhukam Mahfud MD mengeluhkan, pernyataannya kerap dibenturkan dengan pejabat lain. Padahal, menurut dia, ucapan yang dia sampaikan terkait hal tertentu tidak perlu dipertentangkan.
Mahfud mencontohkan, saat terjadi bom bunuh diri di Polrestabes Medan dirinya sebagai Menkopolhukam coba dibenturkan dengan Polri. Hal ini terkait pernyataan Mahfud yang menyebut ada satu pelaku yang melarikan diri paska kejadian bom bunuh diri tersebut.
"Misalnya menurut Menko Polhukam mengatakan pelaku teroris satu meninggal satu melarikan diri. Polisi bilang satu pelakunya," ujar Mahfud di Sleman, Jumat (15/11).
-
Siapa yang membantah klaim Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Kenapa Mahfud MD mengundurkan diri sebagai Menkopolhukam? Keputusan ini diambil sebagai komitem Mahfud setelah memutuskan maju bersama Ganjar Pranowo.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Apa yang Mahfud lakukan? Mahfud telah menyiapkan surat pengunduran diri yang akan disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
"Lalu dipertentangkan seakan berbeda. Padahal sama, yang satu bagi saya diburu. Dan bukan hanya satu sampai sekarang 13 orang yang sudah ditahan kan tidak ada pertentangan," sambung Mahfud.
Dipertentangkan dengan Ketua DPR
Mahfud pun juga belum lama ini dibenturkan dengan Ketua DPR, Puan Maharani. Hal ini terkait dengan masalah deradikalisasi. Menurut Mahfud baik pernyataannya maupun pernyataan Puan tak perlu dipertentangkan.
"Misalnya lagi kata Mbak Pun deradikalisasi harus dievaluasi ulang. Itu pertanyaan satu sisi ke Mbak Puan. Lalu nantinya tanya ke saya lagi, ya harus ditingkatkan lalu dipertentangkan. Pertentangan antara Ketua DPR dan itu satu bilang dievaluasi satu ditingkatkan. Memang kan dievaluasi, ditingkatkan karena evaluasi juga ndak usah dipertentangkan, sama," ungkap Mahfud.
Mahfud menilai dari upaya adu domba dan persebaran berita hoaks itu akan mendapatkan penilaian yang berbeda di masyarakat. Masyarakat disebut Mahfud bisa menafsirkannya seolah-olah pemerintah tidak kompak.
"Padahal kompaknya sedang sangat kompak. Situasi politik sebulan terakhir kan dingin enggak ada pergejolakan," ungkap Mahfud.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud mengaku malu, mempunyai pejabat yang melakukan pelanggaran asusila.
Baca SelengkapnyaMenjadi seorang Menko Polhukam tak selamanya membuat kinerja seorang Mahfud Md mulus.
Baca SelengkapnyaMahfud di kantor Kemenko Polhukan usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana, menceritakan momen ketika 'memukul' para pejabat nakal.
Baca SelengkapnyaBenarkah Mahfud MD mundur dari kabinet Indonesia maju? Simak penelusurannya:
Baca SelengkapnyaMahfud MD menceritakan, suka dukanya bekerja di pemerintahan
Baca SelengkapnyaMahfud juga bercerita karier yang dibangunnya dengan prestasi hingga dipercaya pernah mengemban berbagai jabatan publik
Baca SelengkapnyaDalam debat keempat Pilpres 2024 Mahfud sempat menyinggung soal permasalahan SDA lantaran pedang hukum yang tumpul ke bawah.
Baca SelengkapnyaCerita Mahfud MD pernah minta diperiksa KPK dan ditangkap polisi saat dituduh menerima suap.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan bahwa aparat hukum berada di bawah cengkraman para mafia ini.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III itu menilai tak perlu dibentuk tim pencari fakta kasus Vina.
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan tidak menggunakan jabatan untuk kepentingan politik.
Baca SelengkapnyaMahfud MD membantah dirinya sebagai boneka dan petugas partai
Baca Selengkapnya