Curhat Menko Polhukam Mahfud MD, Pernyataannya Kerap Diadu Domba dengan Pejabat Lain

Merdeka.com - Menko Polhukam Mahfud MD mengeluhkan, pernyataannya kerap dibenturkan dengan pejabat lain. Padahal, menurut dia, ucapan yang dia sampaikan terkait hal tertentu tidak perlu dipertentangkan.
Mahfud mencontohkan, saat terjadi bom bunuh diri di Polrestabes Medan dirinya sebagai Menkopolhukam coba dibenturkan dengan Polri. Hal ini terkait pernyataan Mahfud yang menyebut ada satu pelaku yang melarikan diri paska kejadian bom bunuh diri tersebut.
"Misalnya menurut Menko Polhukam mengatakan pelaku teroris satu meninggal satu melarikan diri. Polisi bilang satu pelakunya," ujar Mahfud di Sleman, Jumat (15/11).
"Lalu dipertentangkan seakan berbeda. Padahal sama, yang satu bagi saya diburu. Dan bukan hanya satu sampai sekarang 13 orang yang sudah ditahan kan tidak ada pertentangan," sambung Mahfud.
Dipertentangkan dengan Ketua DPR
Mahfud pun juga belum lama ini dibenturkan dengan Ketua DPR, Puan Maharani. Hal ini terkait dengan masalah deradikalisasi. Menurut Mahfud baik pernyataannya maupun pernyataan Puan tak perlu dipertentangkan.
"Misalnya lagi kata Mbak Pun deradikalisasi harus dievaluasi ulang. Itu pertanyaan satu sisi ke Mbak Puan. Lalu nantinya tanya ke saya lagi, ya harus ditingkatkan lalu dipertentangkan. Pertentangan antara Ketua DPR dan itu satu bilang dievaluasi satu ditingkatkan. Memang kan dievaluasi, ditingkatkan karena evaluasi juga ndak usah dipertentangkan, sama," ungkap Mahfud.
Mahfud menilai dari upaya adu domba dan persebaran berita hoaks itu akan mendapatkan penilaian yang berbeda di masyarakat. Masyarakat disebut Mahfud bisa menafsirkannya seolah-olah pemerintah tidak kompak.
"Padahal kompaknya sedang sangat kompak. Situasi politik sebulan terakhir kan dingin enggak ada pergejolakan," ungkap Mahfud.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya