Curiga kematian anaknya tak wajar, ibu asal Sidoarjo cari keadilan ke Polda Jatim

Merdeka.com - Rita Mustahida, warga Jalan Gelam Gang Rahayu, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, mendatangi Kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolda Jawa Timur pada Jumat (2/3) siang. Kedatangan wanita 44 tahun tersebut ingin memperjuangkan dan mencari keadilan atas meninggalnya buah tercinta Muhammad Albar Mahendra.

Rita menduga anak pertamanya itu meninggal dengan tidak wajar. Walaupun,saat meninggal pada 12 Desember 2017 silam banyak yang mengatakan karena korban kecelakaan. Namun nalurinya sebagai ibu berkata lain.

"Kalau kecelakaan, kenapa sepeda motor itu kondisinya masih utuh. Waktu anak saya Albar ditemukan bukan hanya jatuh dari sepeda motor. Tapi ada luka di salah satu bagian tubuh anak saya seperti kena senjata tajam," terang Rita Mustahida, saat baru saja membuat laporan di SPKT Polda Jawa Timur, Jumat (2/3).

Kejanggalan itu diperkuat dari salah seorang warga yang mengetahui dan menemukan korban. Ditambah keterangan dokter Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo, yang menangani bahwa Albar ini bukan jatuh dari sepeda motor, tetapi lukanya karena terkena bacok.

Dari sinilah, Rita akhirnya melaporkan ke SPKT Polda Jawa Timur, bukan ke Polresta Sidoarjo. Alasannya, penanganannya lebih profesional. Selain itu, dirinya tidak langsung lapor ke kantor polis, karena masih trauma atas kematian Albar.

"Saya ingin menenangkan dulu. Apalagi, visum dari RSUD Sidoarjo yang menangani Albar, juga belum memberikan hasil kepastian akibat kematian dari anak saya. Makanya baru sekarang saya lapor ke kantor polisi," jelas dia.