Daftar gempa yang berulang kali terjadi di Palu dan Donggala

Merdeka.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Sulawesi Tengah sering mengalami musibah gempa dan tsunami. Terlebih ada dua wilayah yang sering mengalami musibah tersebut seperti di Palu dan Donggala.
"Memang wilayah Sulawesi Tengah khusus wilayah Palu dan Donggala rawan terjadi gempa dan tsunami," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9).
Sutopo pun menyebut, gempa berkekuatan 6,5 magnitudo yang berasal dari aktivitas tektonik watusampo yang berpusat di teluk Palu pernah mengguncang Palu pada 1 Desember 1927. Saat itu 14 orang meninggal dunia dan 50 orang luka-luka.
Lalu, pada tanggal 30 Januari 1930 terjadi gempa di pantai barat Kabupaten Donggala yang menyebabkan tsunami setinggi dua meter dan berlangsung selama dua menit.
Kemudian, gempa dengan berkekuatan 6 magnitudo yang berpusat di Teluk Tambu Kecamatan Balaesang Donggala, terjadi pada 14 Agustus 1938. Gempa tersebut menyebabkan tsunami 8-10 meter di pantai barat Kabupaten Donggala.
"Sebanyak 200 korban meninggal dunia dan 790 rumah rusak serta seluruh desa di pesisir pantai barat Donggala hampir tenggelam," sebutnya.
Gempa juga terjadi pada tahun 1994 dikenal dengan gempa sausu yang terjadi di Kabupaten Donggala dan mengguncang Sulawesi Tengah. Pada 1 Januari 1996, gempa dengan kekuatan 7,4 magnitudo yang berpusat di selat Makassar mengakibatkan tsunami yang menyapu pantai barat Kabupaten Donggala dan Toli-Toli.
Pada tahun 1996 terjadi gempa di Tonggolobibi di Desa Bankir, Tonggolobibi dan Donggala yang menyebabkan tsunami setinggi 3,4 meter datang dan membawa air laut sejauh 300 meter ke daratan. Saat itu sebanyak 9 orang tewas dan bangunan rusak parah.
"Pada 11 Oktober 1998 Kabupaten Donggala diguncang gempa berkekuatan 5,5 magnitudo. Ratusan bangunan rusak parah akibat gempa," ujarnya.
Setelah itu, Sulawesi Tengah masih mengalami musibah gempa yang berpusat di 16 km arah tenggara kota Palu dengan kekuatan 6,2 magnitudo. Gempa itu terjadi pada 24 Januari 2005 yang mengakibatkan 100 rumah rusak, satu orang meninggal dan empat orang luka-luka.
Kemudian, gempa dengan kekuatan 7,7 magnitudo berpusat di laut Sulawesi mengguncang Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, pada 17 November 2008. Atas kejadian tersebut, empat orang meninggal dunia.
"18 Agustus 2012 gempa dengan kekuatan 6,2 magnitudo terjadi ketika masyarakat sedang berbuka puasa. Delapan orang tewas dan tiga Kecamatan terisolir," ucapnya.
Lalu, Sulawesi Tengah kembali mengalami musibah gempa dengan kekuatan 7,4 SR yang mengakibatkan tsunami terjadi pada Jumat, (28/9) kemarin. Saat ini, tercatat sebanyak 384 orang meninggal dunia dan ratusan orang mengalami luka ringan maupun berat.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya