Dampak Karhutla di Pontianak, kabut asap terus turunkan jarak pandang

Merdeka.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terus menyelimuti kota Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat lebih sepekan ini. Bahkan, semakin tebal beberapa hari ini. Ratusan relawan ikut terjun menangani Karhutla dan bencana kabut asap.
Dalam 24 jam, kabut asap terlihat semakin pekat disaat siang hari. Kondisi itu yang memaksa pemerintah setempat, baik Pemprov Kalbar, dan Pemkot Pontianak, meliburkan aktivitas belajar mengajar di sekolah.
Tujuannya, mengantisipasi gangguan kesehatan murid dan siswa sekolah, baik itu PAUD hingga SMA, akibat kabut asap Karhutla.
"Kalau saya lihat indeks, siang ya (kabut asap menebal). Dipengaruhi arah dan kecepatan angin," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak, Saptiko, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (21/8).
Kendati demikian, menurut Saptiko, kategori kabut asap masih berkategori sedang. Meski memang, semakin menurunkan jarak pandang pengguna jalan, di kota Pontianak. "Jarak pandang kendaraan masih di atas 50 meter. Jarak 100 meter pun, masih tampak," ujar Saptiko.
Pengamatan merdeka.com, dilansir BMKG hari ini per pukul 11.00 WIB, berdasarkan perhitungan partikulat PM 10 stasiun Pontianak, angka indeks standar pencemaran udara (ISPU) di posisi 156,31 mikrogram per meter kubik, dari ambang batas 150 mikrogram per meter kubik.
Indeks 156,31 mikrogram per meter kubik itu, berkategori tidak sehat. Angka indeks terus merangkak naik dari hari sebelumnya. Dikonfirmasi itu, Saptiko memerkirakan kondisinya tidak di semua wilayah kota Pontianak. "Mungkin, tidak semua (udara tidak sehat di Pontianak). Tapi memang kabut asap tebal baru ada dalam 2-3 hari ini," ungkap Saptiko
Masih dijelaskan Saptiko, relawan kebencanaan, terhitung sejak Senin (20/8) kemarin, menjadikan markas BPBD Pontianak, sebagai posko penanganan Karhutla dan kabut asap. Diantaranya, penanganan pemadaman kebakaran, hingga pembagian masker.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya