Danrem 172 Sebut 4 Prajurit TNI di Pegunungan Bintang Terluka akibat Pantulan Peluru

Merdeka.com - Komandan Korem (Dandrem) 172/Praja Wira Yakthi (PWY) Brigjen TNI Izak Pangemanan menyatakan, empat prajurit TNI yang terluka pada bagian kaki saat kontak senjata di Serambakon, Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (18/5) malam, terkena rekoset atau pantulan peluru yang ditembakkan ke aspal.
"Saya sudah menanyakan ke prajurit yang dirawat di RST Marthen Indey, dan ditarik kesimpulan luka tersebut akibat rekoset saat baku tembak dengan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata)," kata Brigjen TNI Izak Pangemanan kepada Antara di Jayapura, Kamis (20/5).
Dia menjelaskan, sebelum kejadian, kendaraan yang mereka tumpangi mogok saat hendak melintas di Jembatan 2 Surambakon. Keempat prajurit itu pun mendorongnya.
Mereka kemudian ditembaki KKB dari daerah yang tinggi. Menurut Izak, saat baku tembak terjadi, kemungkinan peluru yang ditembakkan mengenai aspal dan memantul sehingga mengenai kaki korban.
"Anggota yang tidak mendorong mobil tidak kena tembak," jelasnya seperti dilansir Antara.
Danrem 172 itu menegaskan, penyelidikan terkait kasus kontak tembak di wilayah Pegunungan Bintang masih terus dilakukan untuk mengungkap faktor lainnya. "Siapa pun kelompok itu akan dilakukan pengejaran, karena akan meresahkan warga sipil lainnya," katanya lagi.
Baku tembak antara KKB dengan anggota Yonif 403/WP dan Satgas Mobile Yonif 310/KK terjadi pada Selasa (18/5) malam. Saat itu pasukan sedang melintasi Jembatan Kayu 2, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Empat anggota yang terluka adalah Serka Dian Hardiana dan Praka Kuku Ismail dari Yonif 310/KK, serta Serda Sukrisdianto dan Pratu Romi dari Yonif 403/WP.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya