Dari Fisik, 2 Mayat Ditemukan di Gunung Dempo Diduga Pendaki yang Hilang
Merdeka.com - Dua mayat ditemukan di bibir kawah Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, diduga pendaki asal Jambi yang hilang. Hanya saja, kepastiannya masih menunggu proses evakuasi.
Ketua Tim Wanadri Ari Afandi 'Otek' mengatakan, dari ciri-ciri fisik dan benda yang melekat di tubuh korban, seperti kalung, sepatu, dan pakaian, kemungkinan besar keduanya adalah pendaki asal Muaro Bungo, Jambi, yang hilang sejak 15 Oktober 2019.
"Dari fisik dan ciri-cirinya kemungkinan memang benar pendaki yang kita cari selama ini," ungkap Ari, Minggu (3/11).
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Siapa pendaki yang hilang di Semeru? Delapan tahun lalu, atau tepatnya tanggal 3 Juni 2016, seorang pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux dinyatakan hilang di Gunung Semeru.
-
Dimana Gunung Dempo berada? Kegagahannya itu berdiri di perbatasan Pagar Alam dengan Provinsi Bengkulu.
-
Siapa yang menghilang di Desa Pajajar? Berdasarkan cerita turun-temurun, Prabu Siliwangi dikabarkan menghilang di sini saat melakukan pertapaan.
Menurut dia, evakuasi masih berlangsung oleh 140 relawan dari beberapa kelompok pendakian. Semuanya telah berada di puncak untuk membantu proses evakuasi.
"Mudah-mudahan evakuasi berlangsung tanpa kendala dan segera tiba di kaki gunung," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat ditemukan tergeletak di bibir kawah Gunung Dempo Pagaralam, Sabtu (2/11). Dugaan sementara, mayat tersebut adalah salah satu dari dua pendaki asal Jambi yang hilang.
Penemuan mayat tersebut pertama kali oleh dua anggota tim Wanadri yang dibentuk secara mandiri untuk mencari keberadaan korban. Awalnya penemu melihat kantong plastik warna biru di bibir kawah berjarak 300 meter.
Penasaran, penemu menggunakan teropong agar bisa melihat lebih dekat benda tersebut. Ternyata, benda itu itu mayat manusia dengan posisi terlungkup. Kabar itu langsung diterima anggota tim Wanadri yang lain.
Saat proses evakuasi di bibir kawah, tim kembali menemukan satu mayat lagi tak jauh dari lokasi, Minggu (3/11). Keduanya pun langsung dimasukkan dalam kantong jenazah dan diangkat ke puncak gunung.
Dugaan sementara, keduanya adalah pendaki asal Muaro Bungo, Jambi, M Fikri Sahdilah (19) dan Jumadi (26) yang hilang sejak 15 Oktober 2019. Sebelumnya, SAR gabungan melakukan pencarian selama sepuluh hari namun hasilnya nihil. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerangka tulang manusia itu diduga Enjo Darjo (90) yang sebelumnya dinyatakan hilang selama dua pekan
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan erupsi Gunung Marapi mengimbau masyarakat segera melapor apabila ada keluarganya hilang Gunung Marapi..
Baca SelengkapnyaPerempuan Dewasa dan Anak Kecil Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Citarum
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, kondisi jasad ditemukan dalam keadaan membusuk.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab ketujuh mayat itu ditemukan tewas mengambang di kali.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari ketiga pascaerupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, 18 pendaki dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaEmpat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca Selengkapnya