Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dengarkan kiai, Gus Ipul-Puti tak akan gugat hasil penghitungan suara

Dengarkan kiai, Gus Ipul-Puti tak akan gugat hasil penghitungan suara Gus Ipul. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Persaingan memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur hampir usai. Pasangan Calon (Paslon) Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yang kalah dalam penghitungan quick count tidak akan menggugat ke pengadilan.

"Setelah saya dan para kiai serta ulama melakukan rapat, kami tidak akan menggugat hasil penghitungan suara, apapun hasilnya," kata Gus Ipul panggilan Saifullah Yusuf di Posko Pemenangan Gayungsari, Surabaya,(Jumat,29/6).

Dalam rapat ini, ujar Gus Ipul dihadiri kiai-kiai sepuh dari Jawa Timur, di antaranya KH Miftakhul Achyar, Kiai Nawa Abdul Djalil, Kiai Fuad Nurhasan Sidogiri, juga ada kiai Jazuli dan Zaenudin Jazuli dari Ploso, ada Gus Atho dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kiai Mahrus, ada juga Kiai Jafar Yusuf dari Sampang, Kiai Mahrus Malik dari Sampang, ada Kiai Kholil As'ad Syamsul Arifin, Kiai Agus Ali Mashuri, dan Nurudin dari Bangkalan, Gus Maksum Langitan, dan ulama-ulama lain.

Para kiai dan ulama ini ingin mendengarkan penjelasan secara langsung terkait dengan proses pemilihan. Setelah mendengar penjelasan, ulama dan kiai ini meminta supaya Gus Ipul tidak melayangkan gugatan apapun kondisinya. Karena kiai-kiai dan ulama ini ingin supaya Jawa Timur dijaga kondisinya. Jangan sampai karena persoalan pemilihan gubernur menjadikan Jawa Timur tidak aman.

"Pesan kiai, kita tidak akan menggugat dalam bentuk apapun. Kita tidak akan berurusan dengan pengadilan," ujarnya.

Meski demikian, Gus Ipul menegaskan supaya tidak ada rekayasa dalam proses penghitungan di tingkat PPS. Menurut dia, hingga saat ini masih terdengar ada rekayasa yang dilakukan untuk menambah atau mengurangi suara-suara yang muncul. Informasi ini bukan hanya diperoleh dari tim relawan saja, tetapi pihak Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Timur juga menyampaikan ada rekayasa yang ditemukan.

Untuk itu sebagai negara hukum, Gus Ipul meminta supaya aparat yang terkait menangani sesuai dengan porsinya. Hal ini bisa menjadikan proses demokrasi berjalan dengan baik, karena semua persoalan berdasarkan hukum. "Meski demikian, kami menemukan kecurangan tetapi tidak akan menggugat hasil penghitungan suara. Kami ingin menjaga Jatim menjadi lebih baik," terang dia.

Sebenarnya, tegas Gus Ipul, penghitungan quick count yang dipublikasikan hampir semua televisi sudah bisa diketahui. Untuk itu, tidak perlu ada kecurangan menambahi dan mengurangi. Menurut dia, siapapun pemenangnya yang ditetapkan KPU akan diterima dengan baik.

"Kalau ditemukan pelanggaran di TPS, silakan diusut. Ini dilakukan untuk menjunjung tinggi proses hukum," jelasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP