Deno Paskibraka Asal Papua Sempat Menyerah karena Tidak Punya Uang untuk Latihan

Merdeka.com - Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara telah selesai melaksanakan tugas. Rasa senang dan puas terlihat dari raut wajah 68 anggota Paskibraka, saat menyantap jamuan makan malam di Istana Kepresidenan. Wajah lega juga terpancar dari Denollati Nonce K, asal Papua. Merasa sempat tidak percaya diri, akhir Deno bisa menginjakkan kaki dan bertugas sebagai bagian dari penurunan bendera.
"Rasanya tidak percaya karena baru pertama kali Paskibraka pas seleksi tingkat provinsi dan lolos ke nasional, itu tuh bersyukur sekali dan kaget," kata Deno saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu (17/8).
Perasaan senang lantaran tidak sia-sia dengan pengorbanan yang dilakukan. Keberhasilan yang dicapai tidak lepas dari dukungan keluarga. Ibu Deno sempat meminjam uang kepada tetangga dan neneknya lantaran tidak memiliki ongkos untuk latihan. Walaupun dia tidak ingin memaksakan kehendak, ibunya tetap mencari pinjaman. Deno merasa senang dan bangga lantaran bertemu orang nomor satu Presiden Joko Widodo.
"Jadi mamah sempat minjam uang ke tetangga, terus Deno bilang 'Mah tidak usah sudah', mamah tetap mau pinjam. Sudah, Deno dalam hati bilang dan Deno tidak boleh sia-siakan. Pengorbanan orang tua. Jadi Deno harus bisa dan itu yang buat Deno ke Nasional," kata Deno sambil meneteskan air mata.
Tidak hanya Deno, Sudrajat Brawijaya (16) dari Provinsi Bengkulu senang bisa jadi anggota pengibar bendera posisi paling kanan. Rasa senang dan perjuangannya tidak sia-sia. Menerjang proses yang panjang, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi hingga nasional. Ternyata hasil tidak membohongi usahanya.
"Ini rezeki Tuhan mungkin. Naik ke seleksi Paskib itu akhirnya bisa lolos ke tingkat nasional. Alhamdulillah," ucap syukur Sudrajat.
Keluarga juga sempat tak percaya ketika Sudrajat lolos di tingkat nasional. Orang tuanya pun sempat terharu lantaran bisa menjadi petugas.
"Mereka kaget. Pertama dia enggak percaya, ah masa kamu bisa masuk nasional. Terus ada surat-suratnya gitu kan, lalu mereka mulai percaya dan mereka sempet nangis," cerita Syukur.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya