Detik-detik Istri Dibantu Anak Bunuh dan Cor Suami di Lantai Musala
Merdeka.com - Pengungkapan kasus jenazah yang dikubur di bawah lantai musala rumah yang ada di Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, menyingkap banyak fakta mencengangkan. Salah satunya adalah terkait keterlibatan ibu dengan anak, untuk membunuh ayah kandungnya sendiri. Mereka berdua kompak membunuh Surono, sang kepala keluarga dengan menggunakan linggis sekitar tujuh bulan yang lalu.
Peristiwa pembunuhan tersebut diperkirakan terjadi pada akhir Maret 2019, namun baru mulai terkuak pada 3 November 2019.
"Kami berterima kasih sekali kepada Pak Misri alias Pak Edi, selaku Kepala Dusun Juroju, yang melaporkan kepada polisi tentang salah satu warganya yang hilang selama tujuh bulan dan diduga dikubur di bawah rumahnya sendiri," ujar Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal saat jumpa pers penetapan tersangka di Mapolres Jember, Kamis (07/11).
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Kenapa Sono membunuh keluarga Soeparwi? Hal ini membuat Sono marah. Amarah itu berusaha ia redam. Namun ternyata amarah itu terus memuncak dan muncul niatan untuk membunuh Soeminah.
Sang anak, Bahar Mario (27) menjadi eksekutor pembunuhan yang dilakukan pada dini hari tersebut. Menggunakan linggis, Bahar mengayunkannya ke kepala ayah kandungnya yang sedang terlelap tidur. Saat itu, listrik rumah sengaja dipadamkan ibu, Busani. Diduga hal itu agar perbuatan tersebut tidak diketahui oleh orang lain.
Sang Istri Ketakutan Lihat Darah Terus Mengucur dari Jasad Suami
Polisi mengkategorikan peristiwa tersebut sebagai pembunuhan berencana. Matangnya rencana pembunuhan tersebut bisa dilihat dari lubang di salah satu sudut rumah yang sudah disiapkan untuk mengubur jasad Surono. Selain itu, mereka juga sudah menyiapkan semen sebanyak satu sak/karung, agar bau mayat yang dipendam, tidak sampai tercium.
Peran Busani, istri korban sekaligus ibu kandung pelaku, tidak hanya mematikan listrik. Busani juga membantu penerangan dengan menggunakan lampu portable guna memudahkan eksekusi pembunuhan oleh sang anak. Selain itu, Busani juga turut membantu menyeret mayat Surono, dari kamar ke lubang yang sudah disiapkan.
"Sang ibu sempat akan membantu anaknya untuk menyeret mayat korban guna dikubur. Diseret di bagian kaki. Tetapi melihat darah yang terus keluar, sang ibu ketakutan sehingga dilepas," tutur Alfian.
Melihat sang ibu ketakutan karena darah, Bahar kemudian meminta ibunya tidak usah ikut membantu menyeret mayat. "Sudah bu, tidak usah ikut-ikut. Biar saya yang menyelesaikan ini semua," tutur Bahar kepada sang ibu, sebagaimana ditirukan oleh Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal.
Setelah tiba di titik penguburan yang disiapkan, Busani membantu menyiapkan cangkul yang digunakan Bahar untuk mengubur mayat ayahnya. Pada saat itu, bagian belakang rumah belum dibangun musala atau bangunan apapun.
"Saat itu hanya ada pagar bambu. Di kubur di belakang kamar. Di gali sekitar 80 cm," papar mantan Kapolres Probolinggo Kota ini.
Setelah dikubur dengan tanah, Bahar melapisinya dengan semen yang sudah dicampur dengan air. Setelah itu, Bahar mencari tas milik Surono. "Lalu isinya dibuka dan berisi uang. Kemudian pelaku Bahar menghitung uang itu bersama ibunya. Kemudian diamankan oleh pelaku Bhr," tutur Alfian.
Para Pelaku Ambil Harta Benda Korban
Tidak puas mengambil uang tunai, Bahar juga membawa sepeda motor sang ayah. Sepeda motor tersebut kabarnya sempat dijual oleh Bahar. "Sepeda motor CB 150 R warna merah. Sekarang sudah kita amankan barang bukti tersebut," terangnya.
Tiga hari setelah menghabisi nyawa ayah kandungnya, Bahar kembali ke Bali. Kepulangan pria tersebut ke Jember selama tiga hari memang hanya untuk membunuh sang ayah sekaligus menguasai harta bendanya. "Karena memang pelaku Bhr (Bahar) ini memang bekerja di Bali," papar Alfian.
Untuk menutupi jejak, kedua orang tersebut membangun beberapa bangunan di pekarangan tempat dikuburkannya mayat Surono, sang juragan kopi. Di antaranya adalah kamar mandi, dapur dan garasi motor. Persis di atas titik penguburan jenazah, di bangun sebuah musala kecil, tempat orang salat. Bahkan di bawah lantai musala, terdapat dua lapisan cor semen agar kokoh.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaKeponakan korban yang menyerahkan diri memohon jadi justice collaborator.
Baca SelengkapnyaBerkat pengakuan Danu yang juga ditetakan tersangka, tabir pembunuhan ibu dan anak di Subang jadi terang.
Baca SelengkapnyaDanu dan Yosef, juga terdapat Mimin, istri kedua Yosep, bersama dua anaknya yakni, Arighi dan Abi
Baca SelengkapnyaGeger satu keluarga saling bacok memakai senjata tajam di Desa Batu Putih, Ogan Komering Ulu
Baca SelengkapnyaKronologi Satu Keluarga di OKU Saling Bacok, Dipicu Prahara Cinta Segitiga
Baca SelengkapnyaWarga Jalan Kandea II, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulsel, digegerkan dengan penemuan jasad wanita dicor dalam rumah.
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDanu mendapat tekanan dan ancaman dari tersangka YH, suami korban yang diduga otak pembunuhan terhadap Tuti Rahayu (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaAksi mutilasi seorang suami terhadap istrinya menggegerkan Dusun Sindangjaya, Ciamis. Pelaku bahkan sempat menawarkan potongan tubuh korban ke tetangganya.
Baca Selengkapnya