Di empat wilayah ini, warga bisa lihat proses gerhana bulan dari awal sampai selesai

Merdeka.com - Fenomena alam supermoon akan diawali dengan gerhana parsial yang dimulai pada pukul 18.48 WIB, lalu berlanjut ke gerhana total yang berakhir pada pukul 22.11 WIB. Total fase gerhana bulan total akan berlangsung selama 1 jam 16 menit.
Peneliti Observatorium Bosscha, Lembang, Mohamad Irfan mengatakan, posisi bulan pada saat GBT 31 Januari 2018 akan bertepatan pada momen ia mencapai titik perigee, atau jarak terdekat dengan bumi sehingga akan membuat bulan tampak lebih besar (supermoon) dan terang.
"Seluruh daerah di Indonesia bisa mengamati puncak gerhana bulan. Tapi hanya sebagian daerah wilayah saja yang bisa menyaksikan proses GBT mulai dari masuknya bulan ke bayangan penumbra bumi, puncak gerhana, hingga bulan keluar dari bayangan penumbra bumi," katanya saat ditemui di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (31/1/2018).
Wilayah itu ada di timur Indonesia, seperti Papua, Kalimantan, Sulawesi, Bali hingga Jawa Timur bisa menikmati urutan dari mulai proses gerhana sampai gerhana itu berakhir.
Sedangkan masyarakat di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera hanya bisa melihat saat bulan sudah di posisi gerhana.
Menurut dia, gerhana bulan tidak sampai menimbulkan bencana sehingga tidak perlu ditakutkan. Yang akan terjadi, lanjut dia, hanyalah naiknya gelombang air laut sehingga para nelayan diingatkan agar berhati-hati saat melaut.
"Fenomena ini bisa jelas dilihat dengan alat teropong. Tapi, yang tidak punya alat pengamatan, masyarakat tetap bisa melihatnya dengan mata telanjang," ucapnya.
Namun, pengamatan gerhana bulan juga bisa menemui kendala, khususnya cuaca. Sebab saat ini, wilayah Indonesia sedang musim hujan.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca saat gerhana bulan nanti akan berawan hingga hujan ringan untuk wilayah Bandung Raya.
"Tapi ada kemungkinan pula gerhana bulan bisa terlihat di celah-celah awan, hujan juga tidak turun merata di semua daerah, " jelas dia.
Aher ajak masyarakat Salat Gerhana
Terpisah, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mengajak masyarakat untuk melaksanakan salat sekaligus menyaksikan langsung fenomena alam gerhana bulan di Masjid Al-Muttaqin, Gedung Sate, Kota Bandung, malam ini.
"Fenomena ini menjadi media pembelajaran terhadap dua tanda kebesaran tuhan," katanya dalam keterangan pers, Rabu (31/1).
Gubernur yang akrab disapa Aher ini mengatakan, semua elemen di Jabar harus sama-sama terlibat dalam mengelola alam. Gerhana bulan ini fenomena alam yang menggambarkan betapa teraturnya alam semesta yang dirancang oleh Allah SWT.
"Kita berdecak kagum sekaligus berucap syukur dan takbir atas keteraturan ini," katanya.
Aher menekankan, dalam agama Islam khususnya, saat terjadi gerhana diperintahkan untuk mengucap takbir dan berdoa.
"Saya undang semua warga yang ingin shalat berjemaah, mari datang ke Gedung Sate," kata Aher berpesan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya