Di Jawa ada 'Ora Elok', di Sunda ada 'Pamali'
Merdeka.com - Ora Elok merupakan istilah Bahasa Jawa yang berarti tidak baik, tidak bagus, tidak etis dan arti lainnya yang berisi larangan. Ungkapan 'Ora Elok' pada masyarakat Jawa merupakan suatu tradisi atau budaya yang unik dan masih berkembang sampai saat ini.
Ungkapan tersebut dimaksudkan agar seseorang tidak melakukan perbuatan yang tidak sopan atau melanggar unggah-ungguh. Unggah-ungguh dalam masyarakat Jawa merupakan aturan kesopanan yang tidak tertulis, tetapi dipegang sangat kuat.
"Neng Jowo ono paugeran istilahe ora elok. Paugeran iku aturan ben jowo (Di Jawa itu ada aturan-aturan yang istilahnya tidak etis dilakukan. Aturan itu dimaksudkan supaya orang ngerti)," ujar tokoh masyarakat Jawa, Samini (65 tahun), saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Kamis (24/3) lalu.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Apa yang paling dicari di Jakarta? Dari lima area di Jakarta, Jakarta Selatan menjadi wilayah terpopuler dengan persentase popularitas dalam pencarian sebesar 31,8 persen. Diikuti Jakarta Barat 26,8 persen, Jakarta Utara 17,9 persen, Jakarta Timur 16,6 persen dan Jakarta Pusat 6,9 persen.
-
Dimana contoh fakta sosial? Contohnya, tradisi atau hukum yang berlaku di masyarakat.
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa kegiatan seru di Jakarta selain mal dan kafe? Selain Mal dan Kafe, Ini 5 Rekomendasi Kegiatan Seru Bareng Pasangan di Jakarta Pernah nggak sih, terkadang rasanya bingung banget mau menghabiskan waktu seru bersama pasangan? Seiring berjalannya waktu, mal dan kafe mungkin sudah jadi opsi yang terlalu klise dan membosankan. Terlebih lagi, kadang pasangan membutuhkan sesuatu yang berbeda untuk memeriahkan hubungan. Buat yang lagi merasakan hal tersebut jangan khawatir, karena Jakarta punya lebih dari sekadar mal dan kafe.
-
Apa saja kuliner kekinian Jakarta? Di Jakarta, ada beberapa tempat kuliner kekinian yang dapat Anda coba untuk menghabiskan hari.
Menurut Samini, aturan Jawa yang diistilahkan dengan 'Ora Elok' tersebut bukan tanpa maksud. Aturan-aturan 'Ora Elok' itu berisi larangan dengan segmen kelompok yang berbeda-beda. Bagi anak-anak, remaja, dan orang tua.
Bagi orang Jawa, khususnya orang tua, ungkapan 'Ora Elok' menjadi salah satu ungkapan yang digunakan untuk mengingatkan sesuatu hal kepada anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Kalimat-kalimat yang mengikuti ungkapan 'Ora Elok' mengandung nasihat-nasihat berisi pelajaran unggah-ungguh, etika, atau budi pekerti.
"Isinya tuntunan atas tindakan dan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari dan pergaulan dengan masyarakat," ucapnya.
Ungkapan 'Ora Elok' dalam Bahasa Jawa beragam macamnya. Seperti 'Ora elok nglungguhi bantal, engko wudunen' (Tidak baik menduduki bantal, nanti bisa bisulan), 'Ora elok dolanan beras, engko tangane kithing' (Tidak baik bermain beras, nanti jari tangannya bertumpang tindih). Kemudian 'Ora elok perawan lungguh ngadek neng ngarep lawang, mengko iso dadi perawan tuwa (Tidak baik anak gadis duduk atau berdiri di tengah pintu, nanti bisa jadi perawan tua), 'Ora elok ngidoni sumur, mengko lambene guwing (Tidak baik meludahi sumur, nanti bibirnya sumbing), dan masih banyak lagi istilah 'Ora Elok' lainnya.
Jika di masyarakat Jawa ada ungkapan 'Ora Elok', di masyarakat Sunda pun juga ada. Di tengah-tengah masyarakat Sunda, dikenal ungkapan atau istilah 'Pamali' yang artinya juga tak jauh beda dengan tidak bagus, tidak baik dan tidak etis yang sifatnya larangan.
Pamali atau tabu yang ada di lingkungan masyarakat orang Sunda jaman dahulu juga masih banyak mengakar kuat dalam kehidupan sekarang. Terlepas dari masalah mitos, tak sedikit orang Sunda yang patuh akan nasehat orang tua dengan menggunakan istilah 'Pamali'.
"Pamali itu tak bagus, larangan dan jangan dilakukan. Ada maksudnya orang tua dulu memberikan nasihat," kata Ufi yang merupakan orang Sunda.
Ufi berpandangan pamali alias pantangan-pantangan memang tak terlepas dari kebiasaan dan adat pada masyarakat Sunda. Apalagi, pantangan-pantangan dan pamali tersebut kebanyakan sudah dipercaya secara turun temurun sejak dulu kala. Tanpa ada hukum dan aturan yang baku mengenai hal tersebut, pamali dan pantangan terus dipegang teguh dan dipercayai oleh penduduk dari suku Sunda.
"Menarik memang, bahkan pamali sekecil apa pun akan membuat orang Sunda merasa segan untuk melanggar. Apalagi yang memberikan petuah orang tua atau dituakan," ucapnya.
Adapun macam pamali dalam ungkapan orang Sunda seperti 'Ulah tatalu ti peuting' (Pamali memukul-mukul sesuatu pada malam hari), 'ulah neukteukan kuku ti peuting' (Pamali memotong kuku pada malam hari), 'Ulah ngaheot ti peuting' (Pamali bersiul pada malam hari) dan ungkapan pamali lainnya. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dialek Betawi Jawa ini memang belum banyak yang mengatahui, dan menjadi budaya unik serta khas.
Baca SelengkapnyaPamali sudah dipegang sebagai kebiasaan dari nenek moyang, terutama di masyarakat Sunda, dalam menerapkan batasan di kehidupan.
Baca SelengkapnyaPepatah Jawa adalah peribahasa yang mengandung nasihat atau ajaran, yang biasanya diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaKata-kata pepatah Jawa mengandung makna yang mendalam tentang nasihat hidup.
Baca SelengkapnyaDengan mengetahui ciri-ciri kedua jenis musik tersebut, seseorang bisa membedakan antara musik tradisional dan modern.
Baca SelengkapnyaWarisan leluhur Jakarta ini menghadirkan seni lisan, sastra hingga musik tradisional yang indah.
Baca SelengkapnyaAdanya nilai-nilai berharga yang terkandung dalam pantun adat, generasi muda diajak belajar dan menghargai warisan budaya.
Baca SelengkapnyaKata tidak baku dan kata baku adalah unsur penting dalam berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaTari Rayak-rayak jadi salah satu kesenian tertua di Sukabumi.
Baca SelengkapnyaPantun berbalas merupakan kebiasaan populer di kalangan orang Melayu dan patut dilestarikan.
Baca SelengkapnyaSalah satu tarian tradisional Indonesia ini mengandung kepercayaan dan juga penuh pesan moral yang mungkin relevan dengan kehidupan kita sekarang ini.
Baca Selengkapnya