Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Makassar, Keluarga Pasien Positif Covid-19 & Meninggal Langsung Isolasi Mandiri

Di Makassar, Keluarga Pasien Positif Covid-19 & Meninggal Langsung Isolasi Mandiri Ruang isolasi pasien corona di RSUP Persahabatan. ©2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Keluarga pasien yang positif terjangkit covid-19 di Makassar dan meninggal dunia sebelum keluar hasil Labkes Kementerian, kini telah melakukan isolasi diri di rumahnya di Kecamatan Mariso, Makassar.

"Keluarga warga kami yang positif terjangkit dan meninggal dunia itu kini sudah tidak berani keluar rumah. Mereka telah mengisolasi diri secara mandiri. Warga sekitar pun sudah jaga jarak," kata Camat Mariso, Harun Hani yang dikonfirmasi, Sabtu, (21/3).

Dijelaskan, hal ihwal mengetahui pasien covid-19 dengan registrasi covid 285 yang meninggal dunia itu adalah warganya pasca Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengumumkan, Kamis malam, (19/3).

"Warga kami bertanya-tanya dan panik khususnya para tetangga, kenapa ciri-ciri yang disampaikan gubernur itu persis sama dengan ciri warga kami. Seorang perempuan, baru pulang dari umrah, sakit dan sempat dirawat di RS Siloam selama 5 hari. Saya lalu pastikan ke Kepala Puskesmas Panambungan dan Dinkes dan ternyata benar pasien itu warga kami," kata Harun Hani.

Pagi hari setelah malamnya Gubernur Sulsel mengumumkan pasien positif itu, kata Harun, pihaknya langsung rapat dengan ketua-ketua RT dan RW untuk membahas cara menenangkan warga.

Disampaikan, warga bisa panik, bisa takut tapi yang terpenting dilakukan saat ini adalah langkah preventif, berdiam di rumah, tidak kontak langsung dengan keluarga pasien itu dan sering-sering cuci tangan.

"Warga minta dilakukan penyemprotan sehingga usai sholat Jumat kemarin, tim Damkar diback-up Palang Merah Indonesia, unsur kepolisian dan TNI lakukan penyemprotan disinfektan di rumah korban," tuturnya.

Soal pemeriksaan keluarga pasien dan tetangga yang sempat kontak langsung, kata Harun Hani, bukan wewenangnya untuk beri penjelasan karena merupakan wewenang Dinas Kesehatan. Pastinya, data-data keluarga dan warga yang sudah kontak langsung itu saat ini status Orang Dalam Pemantauan (ODP) sudah di tangan Dinas Kesehatan.

Bahkan, kata Harun, dirinya juga sempat melayat saat pasien positif ini meninggal dunia tapi tidak melakukan kontak langsung. Saat ini, dirinya berusaha menjaga kondisi tubuh.

"Sejak kemarin saya masih turun terus lakukan patroli ke bawah untuk memantau warga apakah ada yang terkena gejala tapi saya belum dapat laporan apapun. Warga masih ketakutan termasuk keluarga saya. Sepulang patroli pukul 23.00 Wita semalam, saya tidak diizinkan masuk rumah. Terpaksa mandi dulu di luar pakai air di ember baru bisa masuk rumah," ujar Camat Mariso, Harun Hani.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP