Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Sukoharjo, elpiji 3 kg banyak digunakan pengusaha laundry dan rumah makan

Di Sukoharjo, elpiji 3 kg banyak digunakan pengusaha laundry dan rumah makan Pertamina tambah pasokan elpiji melalui SPBU. ©2017 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Langkanya tabung gas elpiji 3 kilogram (kg) di berbagai daerah membuat Pemkab Sukoharjo geram. Pasalnya pasokan dari PT Pertamina selama ini berjalan lancar dan tak ada pengurangan.

Tim gabungan dari Dinas Perdagangan dan Koperasi (Disdagkop) Sukoharjo, Pertamina, Hiswana Migas dan Polres Sukoharjo menggelar sidak ketersediaan BBM dan gas elpiji. Dan hasilnya, ditemukan distribusi gas elpiji 3 kg yang salah sasaran. Bahan bakar yang seharusnya untuk warga kurang mampu tersebut disalahgunakan untuk usaha rumah makan, tempat vulkanisir ban dan usaha laundry.

"Ada sekitar 86 tabung gas 3 kg yang disalahgunakan oleh sejumlah tempat usaha dan langsung kita ganti dengan bright gas," ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi, Sutarmo, Rabu (13/12).

Sutarmo mengatakan, di sejumlah tempat usaha tersebut menggunakan gas elpiji 3 kg lebih dari yang sudah ditetapkan. Sehingga pihaknya langsung membawa semua tabung. Ia berjanji akan mengganti dengan tabung bright gas 5,5 kg.

Selain elpiji, tim gabungan juga memantau 20 SPBU di Sukoharjo. Seluruh SPBU yang tersebar di Sukoharjo tersebut masih relatif aman dan tidak ada gejolak. Namun diprediksi pada tahun 2018 bertambahnya UMKM dimungkinkan tambahan kebutuhan Solar mencapai 15 persen dari tahun 2017 sebesar 62.656 kilo liter.

"Sidak ini dalam rangka mengecek ketersediaan BBM dan Elpiji menjelang Hari raya Natal dan Tahun Baru yang biasanya terjadi peningkatan penggunaan di masyarakat," pungkas dia. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP